Realitasonline.id - Taput | Miris dan cukup prihatin, itulah yang dialami RS (27) salah satu ASN P3K yang berada dinaungan dinas kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara. Pasalnya, RS yang bertugas di salah satu puskesmas di Tapanuli Utara masih mengalami trauma yang mendalam atas dugaan pelecehan yang dilakukan atasannya yakni oknum Kepala Tata Usaha (KTU) FS.
Dalam wawancara eksklusif kepada realitasonline.id, Selasa (3/12/2024) RS mengisahkan menang PPPK dan ditempatkan di salah satu Puskesmas.
Kebetulan penempatannya terpaut jarak dan waktu dengan tempat tinggalnya yang berada disalah satu kecamatan terjauh di Taput.
Karena ibunya kenal dengan istri salah satu KTU FS tersebut, maka RS dihantarkan tinggal dirumahnya. Tinggal selama dua hari di kediaman atasannya, RS seperti lazimnya wajib melapor kepada KTU untuk menjelaskan apa yang menjadi tugasnya.
Baca Juga: Musim Hujan Masyarakat Memilih Jasa Cuci Cepat Kering, Omzet Laundry di Lubuk Pakam Meningkat
"Saat saya melapor keruang kerjanya bang, ada 3 orang pegawai disana dibidang TU yang dipanggil," ungkapnya.
Sebagai atasannya, FS tiba-tiba memuji Dirinya dengan mengatakan "Tiirulah RS, bagus kerjanya ditempat lamanya sebagai tata usaha," ujar RS mengulang kisahnya.
Setelah itu, FS menyuruh ketiga bawahannya kembali bekerja membereskan tata usaha sembari menahan Dirinya.
"Saat itu Bapak itu cerita, banyak yang suka sama saya pegawai disini. Bahkan saya pernah berhubungan dengan anak SMA dan SMP. Bahkan anak SMP ini sampai berhubungan dengannya," ucap FS.
Baca Juga: Chery ICar V23: Mobil Cina Elektrik Mirip Jeep Wrangler, Harga Setara Rp 263 jutaan
RS sempat bingung apa tujuan dan makna bahasa Pimpinnanya," Bahkan tanpa sungkan Bapak itu mengatakan, tidak usah panggil Bapak kalau kita berdua, Abang saja," tirunya.
Namun karena rasa hormatnya, RS tetap memanggil Bapak karena merupakan atasannya.