Medan - Realitasonline.id I -Digitalisasi transaksi keuangan daerah mengoptimalkan sekaligus mencegah kebocoran pendapatan daerah.
Hal ini disampaikan Walikota Medan Bobby Nasution melalui sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Administrasi Umum, Ferri Ichsan, dalam kegiatan Capacity Building Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Wilayah Kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, Kamis (2/11) di Ruang Rapat III, kantor Balai Kota Medan.
"TP2DD diharapkan mampu mendukung pengembangan transaksi pembayaran digital masyarakat di Kota Medan," harapnya dalam kegiatan yang dihadiri antara lain oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar Abdul Haris dan segenap perwakilan dari Pemko Medan, Siantar, Simalungun, Batubara, Asahan, Tanjungbalai, Labuhanbatu, Labura, dan Labusel itu.
Baca Juga: Banyak daerah di Indonesia ‘Berguru’ Gasing ke Humbahas
Dalam kegiatan yang menghadirkan narasumber Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Medan Benny Sinomba Siregar, Kadis Perhubungan Iswar Lubis, dan Kabid Perbendaharaan BKAD Yus Agustin Leo itu, Ferri mengemukakan, transformasi mendukung optimalisasi pendapatan daerah melalui digitalisasi juga mencegah kebocoran pendapatan daerah yang selama ini terjadi.
"Retribusi parkir salah satunya. Sektor ini merupakan pendapatan yang cukup besar bagi keuangan daerah. Namun selama ini, masih belum maksimal. Dengan adanya e-parking di Kota Medan, masyarakat membayar retribusi parkir melalui aplikasi yang langsung masuk ke pendapatan daerah," katanya.
Fasilitas dan layanan digital, lanjutnya, dirancang agar masyarakat merasa aman dan nyaman bertransaksi, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemko Medan. Ini salah satu alasan Pemko Medan terpilih sebagai TP2DD Kota Terbaik II Wilayah Sumatera.
Baca Juga: Jatah Proyek Oknum APH di Disdik Deli Serdang Diungkap Rekanan
Sebelumnya, Kepala Deputi BI Siantar Abdul Haris mengungkapkan terima kasih kepada Pemko Medan yang telah menerima kunjungan ini. Dia mengakui, TP2DD Medan Terbaik II Sumatera, hingga sangat wajar jika mereka berkunjung ke Pemko Medan untuk memetik pelajaran.
"Kami ingin tahu inovasi yang dilakukan Pemko Medan dan strategi apa yang paling efektif un tuk membudayakan aktivitas digital ini," ungkapnya.
Usai pembukaan, narasumber yang berasal dari Pemko Medan memaparkan berbagai hal tentang digilitasi di Medan. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Medan Benny Sinomba Siregar selaku narasumber menyebutkan, perkembangan digitalisasi di kota ini terus mengalami akselerasi, termasuk dsistem pembayaran.
Baca Juga: Bupati Dolly Pasaribu Bawa Kadis PUPR Tinjau Kondisi Jalan di Tapsel, Begini Keadaannya
Secara umum, ungkapnya, mayoritas transaksi pendapatan pajak dan retribusi daerah di Kota Medan telah dilakukan secara non tunai dengan memanfaatkan kanal teller, loket bank serta ATM, EDC, sms/mobile/internet banking.
Meski demikian, Pemko Medan terus mendorong perluasan elektronifikasi dengan memanfaatkan kanal pembayaran advance, yakni fintech, e-commerce, ritel, dan QRIS di seluruh transaksi penerimaan," lanjutnya.
Pemko Medan melalui Bapenda, ungkapnya, juga telah membuat dan mengembangkan Alat/Sistem Informasi Tata Kelola Perpajakan dan Perekaman Data Transaksi Wajib Pajak berbasis digital dalam meningkatkan penerimaan Pajak Daerah.