Medan - Realitasonline.id| Anggota DPRD Medan Diko Edy Suranta Meliala sangat prihatin dengan kondisi Pasar Tradisional Kwala Bekala yang membuat pedagang dan pembeli tidak nyaman.
Anggota DPRD Medan yang akrab disapa Diko itu melihat kondisi Pasar Tradisional Kwala Bekala sangat tidak layak, saluran drainase tidak baik dan becek.
Diko mengatakan saat pelaksanaan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang rapat komisi 3 DPRD Medan kemarin, kondisi pasar tradisional yang rusak tersebut sudah pernah dilaporkan pedagang sejak tahun 2004. Namun hingga tahun 2023 tak juga kunjung diperbaiki.
Baca Juga: Agak Laen! Suzuki R Wagon CBG, Hasilkan Energi dari Kotoran Sapi
"Janganlah kalau pengutipan retribusi dari pedagang PUD Pasar Medan mau, tapi saat ada permasalahan dengan pedagang, PUD Pasar buang badan," kata Diko.
Pilitisi Gerindra ini mengatakan Pasar Kwala Bekala merupakan pasar strategis karena dilewati banyak warga jika ingin bepergian ke tempat wisata Berastagi.
"Harusnya, pasar ini di desain dan di tata dengan baik sehingga banyak orang datang berbelanja ke tempat itu,"ujarnya.
Baca Juga: BSI Cetak Laba Rp 4,20 Triliun, Literasi Keuangan Syariah Terus Tumbuh
Sayangnya, kata Diko lagi, PUD Pasar Medan terkesan mengabaikan perbaikan pasar Kwala Bekala dengan berbagai alasan.
"Apakah tidak bisa kebijakan PUD Pasar Medan untuk melakukan perbaikan. Terkait harga kios, jika milik pemko kenapa pemko tidak mengambil peranan," ujarnya.
"Jika pedagang tidak mau membayarkan retribusi mereka karena tidak adanya pendapatan pedagang diakibatkan jualan sepi dampak kondisi pasar yang kotor, becek dan tidak nyaman,"ujarnya lagi.
Baca Juga: Hanya 300 Unit, Superveloce 98 Edizione Limitata Siap Diincar Pecinta Motor
Diko juga mengharapkan ada ketegasan dari Dirut PUD Pasar Medan karena adanya informasi yang mengatakan pemilik toko atau kios adalah bukan warga kota Medan.
"Jangan biarkan pihak pihak lain menguasai pasar karena ini jadi ajang bisnis,"sebut nya.