Rektor USU Buka Suara soal Proses Pembelajaran Critical Thinking dihadapan Ribuan Wisudawan

photo author
- Kamis, 23 November 2023 | 14:48 WIB
Rektor USU Prof Muryanto Amin menyampaikan pidato dihadapan para wisudawan. (Realitasonline.id/Dokumen)
Rektor USU Prof Muryanto Amin menyampaikan pidato dihadapan para wisudawan. (Realitasonline.id/Dokumen)

Medan - Realitasonline.id| Rektor USU Prof Muryanto Amin dihadapan ribuan wisudawan menyampaikan pidatonya yang bertajuk Critical Thinking: Tidak Bisa Digantikan oleh Mesin di Dunia Kerja.

Pidato Rektor USU ini menyinggung soal pesatnya dunia digital dan penggunaan teknologi di tengah masyarakat.

Rektor USU Prof Muryanto Amin berkeyakinan bahwa penggunaan teknologi tetap membutuhkan pemikiran manusia dalam proses pengerjaannya.

"Artinya, proses pemikiran yang sangat dalam dan tidak singkat membuat penggunaan mesin dalam dunia digital lebih teroptimalisasi," sebut Prof Muryanto Amin.

Baca Juga: Cocok Digunakan Saat Hujan, Ternyata Ban Tubeless Miliki 5 Kelebihan Ini

USU selama dua hari yakni Selasa dan Rabu (21-22/11/2023) di auditorium USU melaksanakan prosesi wisuda periode I Tahun Akademik 2023/2024 dengan jumlah peserta 2.279 lulusan yang telah menyelesaikan studinya mulai dari Agustus hingga Oktober 2023.

Rektor USU menekankan pemikiran semacam itu yang disebut sebagai critical thinking, yang kemudian menghasilkan berbagai hilirisasi produk, termasuk digitalisasinya yang diterjemahkan dalam bentuk mesin.

Penggunaan mesin dalam dunia digital membutuhkan pemikiran kritis manusia yang terus menghasilkan pola atau model tertentu dari kemampuan memahami dan mencari solusi masalah kemanusiaan, sebutnya.

Tidak akan mungkin mesin digital itu bekerja sendiri dan mustahil mesin itu mampu memberi bahkan mengembangkan jika terjadi perubahan yang tidak diperkirakan, jelasnya.

Baca Juga: KPU Labura Gelar Sosialisasi/Bimtek Peserta Pemilu Penggunaan Sikadeka, Ini Parpol Belum Sampaikan RKDK

Itulah fenomena critical thinking yang sangat perlu dimiliki oleh anak-anak muda yang sedang mengalami pendidikan formal untuk membedakan bagi mereka yang mempercayai experiences based, ujar rektor.

Rektor mengatakan kemampuan critical thinking bisa dipelajari dan dipraktikkan dalam proses pembelajaran yang akan menghasilkan keputusan yang tepat dan solusi yang efektif.

Ketika berpikir kritis, tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga mengajukan pertanyaan, menilai kebenaran, mempertimbangkan alternatif, dan mencari solusi terbaik berdasarkan bukti dan fakta yang ada.

Berpikir kritis memungkinkan seseorang untuk menghindari bias dan pandangan sempit, sehingga membuat keputusan yang lebih baik dan berargumentasi secara lebih meyakinkan.

Baca Juga: DPRD Medan Umumkan Program UHC Lanjut di Tahun 2024, Politisi PKS Sampaikan Kabar Gembira Ini

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB

Terpopuler

X