Kemampuan itu bisa dilatih dalam proses pendidikan formal.
Lulusan USU setidaknya dalam tiga tahun terakhir telah mengalami proses pembelajaran yang memperkuat critical thinking tersebut melalui kurikulum Outcome Based Education (OBE), Kelas Kolaboratif/Partisipatif dan persiapan pembelajaran di program studi yang telah dan akan mendapatkan akreditasi internasional, jelas rektor.
Alasan utama mengubah proses pembelajaran berstandar internasional adalah menciptakan academic environment melalui tumbuh, berkembang dan menguatnya critical thinking mahasiswa dan dosen, tambah Prof Mury.
Sebagai alumni USU, rektor berharap harus terbiasa menggunakan critical thinking di manapun dan kapanpun dan tidak boleh berhenti.
"Kekuatan critical thinking yang akan ditampilkan pasti memberikan energi positif bagi siapapun dan lembaga apapun yang membutuhkannya," tegasnya.
Prof Mury menjelaskan critical thinking tidak bisa dilakukan sendiri, harus berkolaborasi agar terbiasa memahami masalah dan memberikan solusi.
Sangat sulit ketika memberikan solusi mengatasi masalah dari satu perspektif, karena berasal dari sumber yang sangat terbatas.
Kebiasaan kolaborasi harus diutamakan agar fokus memberikan manfaat dari berbagai masalah yang berbeda-beda dan dari sumber yang kaya perspektif.
Kolaborasi global menjadi sangat penting karena konektivitas dunia tidak mungkin dihindari lagi.
Tantangan bagi anak- anak muda Indonesia, imbuhnya, adalah menampilkan kearifan lokal dengan segala sumber daya yang ada di dalamnya, harus memiliki standar internasional termasuk menciptakan hilirisasi.
Potensi lokal yang kaya di Indonesia dikelola untuk kemakmuran negara Indonesia, bukan menjadi konsumen di negaranya sendiri.
Sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia, Universitas Sumatera Utara telah melakukan berbagai penataan program selama 3 tahun terakhir dan terus berlanjut tanpa henti, agar menghasilkan alumni yang product knowledge based.
"Program layanan Tri Dharma yang diberikan Universitas Sumatera Utara menjadi bagian untuk menciptakan critical thinking yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi dunia kerja," kata Prof Mury.