Yang Ingin Menikah, Wajib Baca Ini!

photo author
- Kamis, 14 Desember 2023 | 10:38 WIB
Dr Siti Zahara Nasution SKp MNS dan Farah Darayana SKep Ners. (Realitasonline.id/Dokumen)
Dr Siti Zahara Nasution SKp MNS dan Farah Darayana SKep Ners. (Realitasonline.id/Dokumen)

Pasien talasemia mayor memerlukan transfusi darah secara rutin seumur hidup (2-4 minggu sekali).

Pasien talasemia intermedia membutuhkan transfusi darah, tetapi tidak rutin.

Sementara pasien talasemia minor/trait/pembawa sifat secara klinis sehat, hidup seperti orang normal secara fisik dan mental, tidak bergejala dan tidak memerlukan transfusi darah.

Hingga saat ini belum ditemukan cara untuk menyembuhkan talasemia, namun dapat dicegah dengan mencegah terjadinya pernikahan sesama pembawa sifat Talasemia.

Baca Juga: Berkah Ikut UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, Vinto Craft Peroleh Kontrak Ekspor 3000 Unit ke Qatar

Menurut data BPJS Kesehatan 2020 beban pembiayaan kesehatan sejak tahun 2014 sampai tahun 2020 terus meningkat. Talasemia menempati posisi ke-5 di antara penyakit tidak menular setelah penyakit jantung, gagal ginjal, kanker dan stroke yaitu 2,78 triliun pada tahun 2020.

Pemerintah telah membuat program pencegahan primer untuk mencegah lahirnya penderita baru talasemia mayor.

Promosi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) mengenai penyakit talasemia di masyarakat.

Edukasi tentang penyakit Talasemia yang bersifat genetik dan diturunkan, serta kasus carrier nya di masyarakat merupakan salah satu pencegahan yang dapat dilakukan.

Pencegahan penting dilakukan untuk mendeteksi sedini mungkin status seseorang apakah dia pembawa sifat atau tidak, karena pembawa sifat talasemia sama sekali tidak bergejala dan dapat beraktivitas selayaknya orang sehat.

Baca Juga: Aroma Terapi Bunga Lavender Mampu Mengurangi Cemas Sebelum Mastektomi, Operasi pengangkatan Payudara

Idealnya, skrinning dilakukan sebelum memiliki keturunan yaitu dengan
mengetahui riwayat keluarga dengan talasemia dan memeriksakan darah untuk mengetahui adanya pembawa sifat talasemia sedini mungkin.

Sehingga pernikahan antar sesama pembawa sifat dapat dihindari.

Pendidikan genetika sebaiknya dimulai sedari usia dini diajarkan di sekolah sekolah, sama halnya pengetahuan tentang gejala awal Talasemia.

Pengetahuan ini juga sangat penting bagi pasangan yang hendak melangsungkan pernikahan (calon pengantin) perlu mendapatkan pengetahuan mengenai penyakit-penyakit yang dapat diturunkan sehingga timbulnya rasa awarenes (kesadaran) pada calon pengantin tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X