Beberapa Upaya Untuk Membatasi Asupan Cairan Pada Pasien Hemodialisis

photo author
- Kamis, 14 Desember 2023 | 11:06 WIB
Penulis: Sakti Perdana Siregar. (Realitasonline.id/Dokumen)
Penulis: Sakti Perdana Siregar. (Realitasonline.id/Dokumen)

Oleh: Dr Siti Zahara Nasution SKp MNS dan Sakti Perdana Siregar SKep Ns (Program Studi Magister Ilmu Keperawatan USU)


Ginjal merupakan salah satu organ penting yang memiliki beberapa fungsi dalam tubuh di antaranya untuk menyaring limbah, zat sisa metabolisme serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam darah yang kita buang melalui urin.

Menurut Dokter Nefrologi Indonesia penyakit ginjal terbagi menjadi menjadi 2 yaitu penyakit ginjal akut dan penyakit ginjal kronik.

Pada penyakit ginjal akut fungsinya masih dapat dikembalikan secara normal melalui tindakan pengobatan, sementara penyakit ginjal kronik adalah terjadinya penurunan fungsi ginjal dibawah 15 persen sehingga membutuhkan tindakan transplantasi ginjal atau terapi yaitu hemodialisis.

Baca Juga: Berkah Ikut UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, Vinto Craft Peroleh Kontrak Ekspor 3000 Unit ke Qatar

Berdasarkan data Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2019 penyebab tertinggi penyakit ginjal kronik adalah Hipertensi , penyakit Diabetes Mellitus, kelainan bawaan, penyumbatan saluran kemih akibat asam urat, penyakit lupus dan penyebab lain-lain.

Populasi pasien ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis terus mengalami peningkatan tahun ketahun.

Hemodialisis merupakan tindakan cuci darah untuk menyaring zat racun sisa metabolisme tubuh seperti ureum dan creatinin serta membuang cairan berlebih.

Hemodialisis dilakukan 2-3 kali dalam seminggu dengan waktu 4-5 jam per dialisis.

Baca Juga: Persepsi Orang Dengan HIV AIDS Tentang Stigma Masyarakat Terhadap HIV AIDS

Namun cuci dara seringkali menjadi hal yang sangat menakutkan bagi pasien padahal harapan dan kualitas hidup tetap dapat dipertahankan apabila pasien disiplin mengikuti jadwal cuci darah yang ditetapkan.

Salah satu diet yang paling penting adalah membatasi asupan cairan. dimana bentuk cairan yang masuk kedalam tubuh kita baik itu minuman, kuah sayur dan lain-lain.

Cairan berlebih dalam tubuh sangat berisiko terjadinya komplikasi seperti peningkatan tekanan darah, sesak nafas, pembengkakan paru-paru, gagal jantung dan gangguan kesehatan lainnya.

Pasien hemodialisis seringkali disebabkan kurangnya kepatuhan terhadap pembatasan asupan cairan .

Untuk mengetahui jumlah asupan cairan dalam satu hari dapat dihitung menggunakan rumus “ jumlah urin/24 jam + 500 ml”.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X