Dilansir dari American Heart Association(AHA), olahraga diklaim dapat meredakan stres pada seseorang.
Adapun stres dapat menaikkan tekanan darah sementara. Bila kondisi ini terus menerus terjadi, hipertensi permamen pun sulit dihindarkan.
Selain itu, olahraga rutin pun dapat mengurangi kebutuhan minum obat darah tinggi bagi penderita hipertensi.
Namun, untuk mengendalikan tekanandarah, Anda perlu berolahraga secara rutin dan teratur.
Dibutuhkan sekitar satu hingga tiga bulan untuk merasakan manfaat dari olahraga pada tekanan darah Anda. Manfaat ini umumnya akan bertahan untuk waktu yang lama, selama Anda berkomitmen menjalankannya.
Adapun olahraga yang paling direkomendasi kan untuk penderita hipertensi adalah jenis aerobik. Aerobik mencakup berbagai gerakan yang dilakukan secara berulang, serta melibatkan kelompok otot besar pada tubuh Anda, seperti kaki, bahu, dan lengan.
Jenis olahraga ini disebut dapat menurunkan tekanan darah sistolik pada pasien hipertensi hingga 5-7 mmHg, bila dilakukan secara rutin dan teratur.
Berdasarkan penelitian Novitasari (2023) tentang pengaruh senam aerobic low impact terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi menyatakan bahwa bahwa rata-rata tekanan sistole pada hari pertama sebesar 150,8 mmHg, dan rata-rata tekanan diastole sebesar 92,25 mmHg sebelum melakukan senam aerobic low impact, dan rata-rata tekanan sistole pada hari pertama sebesar 135,5 mmHg, dan rata-rata tekanan diastole sebesar 83,5 mmHg sebelum melakukan senam aerobic low impact.
Hasil uji Paired t test menunjukkan pvalue=0,000. Semakin sering melakukan senam aerobic low impact maka semakin baik pengendalian tekanan darahnya.
Senam aerobic low impact menyebabkan terhambatnya sistem saraf simpatis
akan menyebabkan penurunan curah jantung dan penurunan tahanan perifer sehingga terjadi vasodilatasi.
Gabungan vasodilatasi dan penurunan curah jantung akan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah.