Oleh: Trisno Sirait SKep Ns dan Dr Evi Karota SKp MNS (Program Studi Magister Ilmu Keperawatan USU)
Masalah Kesehatan yang paling sering ditemukan saat ini adalah penyakit
tidak menular.
Penyakit tidak menular tidak hanya ditemukan dengan angka kejadian yang tinggi di negara-negara yang sudah maju, tetapi dinegara yang berkembang juga menjadi perhatian karena jumlahnya yang terus meningkat.
Salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah serius adalah hipertensi (Rsbpakses, 2022).
Hipertensi didiagnosis jika pengukuran tekanan darah dilakukan dua kali dengan selang waktu lima menit dan didapatkan tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan darah diastolic 90 mmHg (WHO, 2021).
Hipertensi yang berlangsung lama dapat menimbulkan kerusakan pada
organ-organ penting tubuh antara lain ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner), dan otak (stroke), selain itu angka hipertensi yang tidak terkontrol jumlahnya semakin meningkat sehingga upaya deteksi dini dan pencegahannya menjadi penting untuk dilakukan.
Sebagai salah satu solusi untuk menekan kejadian hipertensi ini dapat dilakukan dengan pendidikan kese- hatan kepada masyarakat.
Hipertensi dapat dikontrol dengan berbagai upaya menjaga gaya hidup. (Niraeni et al, 2019).
Gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan terjadinya penyakit
hipertensi, yaitu: makanan, aktifitas fisik, stress dan merokok.
Khususnya pada penderita hipertensi gaya hidup sangat berpengaruh terhadap kejadian hipertensi antara mengkonsumsi garam secara berlebihan, mengkonsumsi alkohol, mengkonsumsi kopi/kafein, kebiasaan merokok, kebiasaan kurang beraktifitas fisik dan stress (Aminuddin et al., 2019).
Menurut (Rusminarni, 2021) terdapat faktor yang mempengaruhi gaya
hidup eksternal yaitu keluarga. Keluarga memegang peran terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku individu.
Peran keluarga dalam dukungan keluarga kepada penderita hipertensi yaitu membantu anggota keluarganya dalam pengendalian emosional dengan menjadi pendengar dan penasehat untuk penderita hipertensi, dengan adanya dukungan keluarga yang baik kepada penderita hipertensi dapat membantu proses penyembuhan, hal ini didukung oleh anggota keluarga yang merawat dan mengambil keputusan dalam perawatannya (Sandi, 2019).