Realitasonline.id - Medan | Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Medan telah menjadikan beladiri Takagi sebagai ekstrakurikuler mereka yang dipelajari siswa-siswi di sana.
Dalam hal itu disampaikan seorang guru yang bergelar Sensei, Dewi Maharani Pandjaitan SE MM, bertujuan untuk memberi kesempatan kepada siswa-siswi mengenal dan mempelajari ekstrakurikuler tersebut.
"Takagi ini merupakan perguruan beladiri yang berfokus pada cabang olahraga karate, menembak dan road race," kata Dewi Maharani.
Sensei Dewi, yang juga pendiri perguruan beladiri tersebut menyampaikan apresiasinya kepada kepala sekolah dan seluruh staf pengajar yang mendukung kehadiran Takagi di SMP Negeri 1 Medan.
Ia mengharapkan bahwa langkah ini tidak hanya akan memperkaya kehidupan ekstrakurikuler siswa, tetapi juga dapat mencetak atlet-atlet unggulan yang dapat mengharumkan nama baik sekolah di tingkat lokal maupun nasional.
"Dalam hal ini, kami sangat mengapresiasi ibu kepala sekolah dan para guru yang telah memberikan dukungannya pada beladiri Takagi dan memasukkannya sebagai salah satu program ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Medan," katanya.
Lebih jelasnya, integrasi beladiri dalam kurikulum ekstrakurikuler juga ditekankan karena manfaatnya yang melampaui aspek fisik semata.
Menurutnya, pembelajaran bela diri diyakini mampu meningkatkan kesehatan fisik siswa, mengembangkan kekuatan mental, serta menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat.
Hal ini sesuai dengan visi pendidikan modern yang tidak hanya menekankan pencapaian akademik, tetapi juga perkembangan holistik siswa dalam berbagai bidang kehidupan.
Dalam konteks pengajaran bela diri, Sensei Dewi menyoroti bahwa latihan-latihan yang diajarkan tidak hanya berfokus pada teknik pertahanan diri, tetapi juga pada nilai-nilai kesopanan, disiplin, dan penyelesaian konflik tanpa kekerasan.
Hal ini sejalan dengan pendekatan seni bela diri yang menempatkan keamanan dan pengembangan pribadi sebagai prioritas utama.