Menurut penjelasan sejumlah pakar pendidikan, jurusan seni pertunjukkan dinilai sepi lowongan kerja karena dinilai hanya berisi ilmu-ilmu terkait hobi pribadi. Sehingga dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar kerja.
Padahal jika ditinjau lebih dalam, kesalahan bisa jadi terletak pada apresiasi seni masyarakat Indonesia yang rendah. Itulah yang membuat kemudian lulusan seni pertunjukkan menghasilkan deretan sarjana paling banyak menganggur.
Baca Juga: Kota Medan Banjir! Bobby Nasution Terobos Genangan Air Lihat Langsung Kondisi Warga
2. Fisika. Sekitar 6,2 persen alumni fisika diketahui sedang menganggur. Keterbatasan lowongan pekerjaan menjadi penyebab mengapa lulusan fisika sering kali mengalami kesulitan menemukan pekerjaan.
Lulusan fisika umumnya dihadapkan pada pilihan karier yang terbatas di lingkup akademik, seperti menjadi peneliti dan pengajar. Di sisi lain lapangan kerjanya juga sempit.
3. Sastra. Ada banyak cabang ilmu sastra dari berbagai negara yang menjadi jurusan dalam Fakultas Sastra. Namun kenyataannya, tak semua jurusan tersebut ramai peminat kerja.
Tak heran, lulusannya mesti berjuang mencari lowongan kerja meski tak sesuai dengan bidang kajian tersebut.
5. Pendidikan. Kuliah di jurusan pendidikan, tapi nyatanya sulit mendapat pekerjaan? Hal ini nyata terjadi di Indonesia karena berbagai macam hal.
Salah satu yang sering dibahas adalah program studi yang sudah tidak sesuai dengan kondisi kekinian. Seperti Prodi Pendidikan Bahasa Jerman, Bahasa Perancis, Pendidikan Tari, Pendidikan Seni Rupa, Pendidikan Luar Sekolah dan lainnya.
Banyak sekolah yang tidak lagi mengajarkan prodi tersebut sebagai mata pelajaran. Sehingga hal itu membuat sarjana lulusan pendidikan memilih menganggur atau menyeberang ke bidang profesi lain. (AY)