Realitasonline.id - Medan | Meski pagi-pagi di Medan selalu diselimuti hujan, semangat 40 peserta Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Sumatera Utara tak pernah meredup. Sekolah ini bukan sekadar pelatihan singkat, melainkan sebuah laboratorium intensif bagi mereka yang ingin menyelami dunia jurnalistik dengan lebih mendalam.
Diadakan untuk pertama kalinya di Sumatera Utara, SJI berhasil mencetak lulusan yang siap membawa standar baru bagi media di era digital ini.
Pada hari pembukaan, suasana Ballroom Grand Inna Medan dipenuhi antusiasme para peserta. Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni, hadir dan membuka kegiatan dengan penuh optimisme.
Baca Juga: Aqua Dwipayana, Sarjana Tertua dan Wartawan yang Hidup Kembali
Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya wartawan untuk terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri.
"Profesi wartawan menuntut pembelajaran seumur hidup. Wartawan harus bersinergi dengan pemerintah, tidak hanya sebagai sosial kontrol yang mengkritik, tetapi juga menyampaikan berita positif demi menjaga kondusivitas masyarakat," ujar Agus Fatoni.
Pernyataan ini menyiratkan pesan bahwa kemitraan antara media dan pemerintah sangat penting dalam membangun bangsa yang lebih baik.
Setelah semangat dari Gubernur Sumut, giliran Hendry Ch Bangun, Ketua PWI Pusat, yang menyampaikan materi tentang “Pers Berwawasan Kebangsaan.”
Baca Juga: Membanggakan, Wartawan Daerah Harian Realitas Arie Gusti Sinaga Peserta Terbaik SJI 2024 Sumut
Namun, suasana kelas sempat terhenti ketika ia melontarkan pertanyaan tentang makna kebangsaan. Tanpa jawaban yang memadai, Hendry mengomentari bahwa wawasan kebangsaan peserta masih harus diperkuat.