Penulis: Rini Sara Panjaitan, S.Kep., Ners & Dr. Siti Zahara Nasution, S.Kp., MNS (Program Studi Magister Ilmu Keperawatan F.Kep. USU)
Diabetes Melitus merupakan sesuatu penyakit yang menyerang metabolik ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hyperglikemia).
Hal ini diakibatkan oleh kekurangan sekresi insulin. Diabetes melitus akan terjadi bila insulin dalam keadan tidak cukup untuk menghasilkan gula darah dalam batas yang normal atau apabila sel tubuh tidak mampu merespon dengan tepat.
Sehingga hal ini akan muncul keluhan khas diabetes melitus seperti poliuria, pplidipsi, polifagia, penurunan berat badan, kelemahan, kesemutan, pandangan kabur dan disfungsi ereksi pada laki-laki dan pruritis vulvae pada wanita.
Senam kaki dilakukan untuk mengontrol gula darah. Untuk diabetes melitus tipe II senam kaki yang teratur dapat menurunkan resistensi insulin, meningkatkan sensitivitas insulin di otot-otot dan jaringan lain, sehingga kadar glukosa darah mengalami perbaikan, meningkatkan penurunan kadar kolestrol baik HDL.
Senam kaki yang teratur dapat menurunkan kadar kolestrol LDL yang dapat menyumbat arteri koroner, sedangkan HDL mengumpulkan kolestrol-kolestrol yang dikirimnya ke hati, selanjutnya dibuang.
Menurunkan berat badan, untuk diabetes yang memiliki kelebihan berat badan dengan olahraga seperti senam diabetik dapat memperbaiki resisten insulin, mengontrol gula darah dan menghindari risiko penyakit jantung koroner.
Baca Juga: Syukuran HUT Polantas, Kapolres Tapsel Serahkan Kursi Roda Kepada Korban Laka Lantas
Memperbaiki gejala-gejala muskuloskletal, yang dimaksud dengan gejala-gejala tersebut adalah kesemutan, gatal-gatal, linu di ujung-ujung jari tangan atau persendian lainnya.