Di Sumatera Utara, Beras Masih Menjadi Penyumbang Inflasi Tertinggi Diikuti Minyak Goreng

photo author
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 08:09 WIB
Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Ketika menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi 2024 bersama Mendagri Tito Karnavian di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri Jakarta, Senin (7/10/2024). (Realitasonline.id/KOMINFO SUMUT)
Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Ketika menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi 2024 bersama Mendagri Tito Karnavian di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri Jakarta, Senin (7/10/2024). (Realitasonline.id/KOMINFO SUMUT)

Realitasonline.id - MEDAN | Sumatera Utra tercatat sebagai provinsi yang terus mengalami penurunn inflasi dalam empat bulan terakhir.

Saat ini angka inflasi Provinsi Sumatera Utara berada pada angka 1,4 persen year on year. Angka ini dibawah nasional yakni 1,84 persen.

Hal itu berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut. Demikian dikatakan Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi 2024 bersama Mendagri Tito Karnavian di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri Jakarta, Senin (7/10/2024).

Baca Juga: Bersumber Dari DAK, Pjs Wali Kota Pematangsiantar Serahkan 15 Unit Kendaraan Dinas ke Puskesmas

Lanjut Agus Fatoni, berdasarkan laporan BPS Sumut, pada Mei 2024 angka inflasi Sumut berada pada posisi 4,26% (y-o-y) dan menurun signifikan pada Juni 2024 sebesar 3,55%.

Sementara itu tercatat pada Juli 2024 angka inflasi Sumut kembali turun berada pada angka 2,06% (y-o-y) dan pada Agustus 2024 berada pada angka 1,86%.

Penurunan inflasi diikuti juga dengan menurunnya harga-harga barang yang ada di pasaran.

"Kita perlu menjaga kestabilan inflasi agar harga barang dan daya beli masyarakat tetap terjaga, sehingga pertumbuhan ekonomi kita membaik,” kata Fatoni yang menambahkan kehadirannya d Jakaarta juga dalam rangka percepatan pengembangan industry Gim Nasional di Jakarta.

Baca Juga: Pjs Wali Kota Pematangsiantar Sampaikan Program 100 Hari Prabowo-Gibran

Terdapat sejumlah komoditas penyumbang inflasi di Sumut, di antaranya beras, emas perhiasan, rokok kretek, gula pasir, dan minyak goreng.

Sementara itu penyumbang deflasi, antara lain cabai merah, tomat, udang basah, daging ayam dan ikan tongkol.

Beberapa komoditas pangan kita mengalami deflasi, tetapi masih terjaga dan Nilai Tukar Petani (NTP) masih cukup baik.

Menurut data BPS itu naik 1,40% dibanding NTP Agustus, kita harap NTP terus membaik agar petani kita semakin sejahtera, ucap Fatoni.

Inflasi Terendah

Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi 2024 bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjelaskan inflasi year-on-year September 2024 tercatat pada 1,84% sementara untuk month-to-month September 2024 mengalami deflasi -0,12%.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB

Terpopuler

X