Terkait hal itu, Agus Sulistriyono berharap rezeki yang akan diterima oleh fresh graduate dari kampus asal Kota Medan itu juga dapat mengalir deras dengan cara berbisnis.
"Tetapi ketika semua orang itu punya cara mencari rezeki yang berbeda, bahkan ada karyawan yang banting stir menjadi entrepreneur (pengusaha). Di sisi lain, ada satu keahlian menurut saya tidak kalah dengan orang yang sukses bisnis kuliner maupun craft (kerajinan), yaitu keahlian membuat konten," tandasnya.
MIND ID Mediapreneur Talks: Gotong Royong Bangun Bisnis Media
Kegiatan selanjutnya yang digelar Promedia di Kota Medan, yakni membuka seminar untuk berdiskusi seputar bisnis media informasi bersama para pengusaha media lokal pada Kamis 23 Januari 2025.
Kegiatan yang digelar Promedia ini diihadiri Pimpinan DPRD Sumut Abdul Rahim Siregar.
Menurutnya, acara ini menjadi kesempatan baik bagi pengusaha media di Sumatera Utara untuk membangun kolaborasi dan mewujudkan jurnalisme berkualitas.
"Saya menilai hadirnya MIND ID Mediapreneur Talks dari Promedia ini sangat baik untuk menjalin kolaborasi atau bekerja sama dalam rangka menguatkan peran media di Sumatera Utara," kata Abdul Rahim.
Dalam kesempatan yang sama, Agus Sulistriyono selaku CEO Promedia mengenalkan perusahaannya yang berbasis teknologi dan konsultan media kepada para pemilik media di Kota Medan maupun yang berbasis di Sumut.
Agus Sulistriyono menjelaskan Promedia siap berkolaborasi membangun media online bersama para pemilik media dengan mengusung konsep economic sharing atau gotong royong.
"Promedia Teknologi Indonesia adalah perusahaan teknologi dan konsultan media. Kita kolaborasi membangun media online arus utama bersama para pemilik media dan jurnalis di seluruh Indonesia," ucap Agus Sulistriyono.
"Perusahaan ini memberikan support (dukungan) teknologi, infrastruktur, pelatihan, strategi dan monetisasi dengan mengusung konsep economic sharing atau gotong royong," lanjutnya.
Di sisi lain, Agus Sulistriyono mengajak insan media di Kota Medan untuk membangun brand sebuah media, terlebih bagi yang sudah berjalan puluhan tahun menurutnya wajib untuk dipertahankan.
"Jika brand media sudah puluhan tahun, pertahankan itu. Tinggal kita harus bisa dinamis mengikuti perkembangan zaman," tandasnya.