Realitasonline.id - Medan | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) "Optimalisasi Peran Industri Jasa Keuangan di Sektor Tanaman Jagung dalam Rangka Peningkatan Perekonomian Sumatera Utara" pada Kamis (20/3/2025).
Peningkatan produksi dan produktivitas jagung menjadi strategi penting dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor serta memperkuat pasokan domestik.
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, produksi jagung nasional tercatat sebesar 14,46 juta ton. Dari total produksi nasional, Sumatera Utara menyumbang 9,09%, dan menempati posisi ketiga setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Dalam lima tahun terakhir, sektor jagung di Sumatera Utara menunjukkan perkembangan positif. Kredit yang disalurkan ke sektor ini meningkat secara signifikan dari Rp 276,37 miliar pada Desember 2020 menjadi Rp 814,89 miliar pada Desember 2024.
Tren ini mencerminkan meningkatnya perhatian terhadap pengembangan pertanian jagung dalam rangka mendorong ketahanan pangan dan kemandirian petani.
Kepala OJK Sumut menegaskan pentingnya peran sektor keuangan dalam mendukung pengembangan sektor perkebunan.
Baca Juga: Dorong Perbankan Akomodir Penempatan Devisa Hasil Ekspor, OJK Ingatkan Bank tetap Jaga Likuiditas
"Peran industri jasa keuangan sangat strategis dalam memberikan pembiayaan bagi sektor pertanian dan perkebunan, termasuk jagung, yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani," jelasnya.
"OJK berkomitmen untuk terus mendorong akses keuangan yang lebih luas guna mendukung pertumbuhan ekonomi baik dalam skala daerah maupun nasional," pungkasnya. (HZ)