Realitasonline.id - Medan | Dalam menghadapi proses pemilihan rektor, menjaga stabilitas dan kondusivitas kampus sangat penting.
Hal itu ditegaskan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Muryanto Amin saat buka puasa bersama awak media, Selasa 25/3/2025.
Ia menekankan bahwa demokrasi di lingkungan akademik harus berjalan dengan baik tanpa adanya konflik yang dapat mengganggu jalannya pendidikan dan program kerja universitas.
"Selama ini, ada satu hal yang mungkin tidak banyak diketahui, yakni bagaimana menjaga hubungan baik di dalam maupun di luar kampus," sebut rektor.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Kualitas Pendidikan di USU, 15 Program Studi Ini Raih Akreditasi Internasional
Oleh karena itu, kami tetap mengutamakan kondisi yang stabil di USU, baik secara internal maupun eksternal," ujar Prof Muryanto dalam buka puasa bersama dengan jajaran humas, awak media dan para wakil rektor serta sekretaris USU, Selasa (25/3/2025).
Ia menegaskan pemilihan rektor adalah hak demokratis yang harus dihormati oleh semua pihak. Setiap calon yang memenuhi syarat berhak untuk maju tanpa adanya intervensi atau intimidasi.
"Kalau ada yang ingin maju sebagai rektor, itu hak mereka. Tidak ada masalah selama mereka memenuhi persyaratan. Namun, yang tidak boleh adalah saling klaim dan menyebarkan isu yang tidak jelas, karena hal itu bisa memicu konflik yang tidak perlu," tegasnya.
Prof Muryanto juga meminta kepada media untuk tetap menjaga keseimbangan informasi dalam memberitakan proses pemilihan ini.
Ia berharap agar wartawan melakukan konfirmasi terlebih dahulu sebelum menyebarkan informasi yang belum diverifikasi.
"Kalau ada isu-isu yang beredar, sebaiknya dikonfirmasi terlebih dahulu. Silakan bertanya langsung kepada saya atau kepada Kepala Humas, beliau siap sedia 24 jam," tambahnya.
Ia menekankan demokrasi di kampus harus berjalan dengan baik dan transparan. Semua calon rektor diharapkan memiliki visi yang jelas dan program kerja yang dapat membawa USU ke arah yang lebih baik.
"Kita ingin USU semakin maju dengan kepemimpinan yang memiliki gagasan dan program yang jelas. Namun, keputusan tetap ada di tangan anggota senat akademik. Yang penting, prosesnya harus berjalan sesuai aturan dan tetap menjaga keharmonisan di lingkungan kampus," tutupnya.