Penulis : Meilinda Nainggolan, S.Kep.,Ners & Dr. Siti Zahara Nasution, S.Kp., MNS (Program Magister Ilmu Keperawatan F.Kep. USU)
Realitasonline.id | Medan - Tidur bukan hanya aktivitas pasif untuk memulihkan energi. Dalam dunia medis dan kesehatan modern, tidur telah diakui sebagai fondasi utama kesehatan fisik, mental, dan emosional. Sayangnya, di tengah gaya hidup yang sibuk dan serba cepat, tidur sering kali menjadi hal pertama yang dikorbankan.
Mengapa Tidur Begitu Penting?
Selama tidur, tubuh tidak hanya beristirahat ia sedang melakukan perbaikan dan regenerasi. Mulai dari memperbaiki jaringan otot, menyusun kembali memori, hingga mengatur metabolisme dan hormon, semua terjadi ketika kita terlelap. Maka tak heran, kualitas tidur yang buruk dapat berdampak langsung pada berbagai aspek kesehatan.
Baca Juga: Setelah Dicek Kesehatan, Distan Pastikan Hewan Kurban di Deli Serdang Bebas PMK
Tidur bukan hanya aktivitas pasif untuk memulihkan energi. Dalam dunia medis dan kesehatan modern, tidur telah diakui sebagai fondasi utama kesehatan fisik, mental, dan emosional. Sayangnya, di tengah gaya hidup yang sibuk dan serba cepat, tidur sering kali menjadi hal pertama yang dikorbankan.
1. Tidur dan Sistem Kekebalan Tubuh
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur cukup memiliki respons imun yang lebih baik. Saat tidur, tubuh melepaskan sitokin, yaitu protein penting yang membantu melawan infeksi dan peradangan. Kurang tidur mengurangi produksi sitokin ini, membuat tubuh lebih mudah jatuh sakit.
2. Jantung yang Sehat Dimulai dari Tidur yang Cukup
Orang yang tidur kurang dari 7 jam per malam cenderung memiliki tekanan darah lebih tinggi dan risiko penyakit jantung koroner. Ketika kita tidur, denyut jantung dan tekanan darah menurun, memberi waktu bagi sistem kardiovaskular untuk beristirahat.
Kurang tidur meningkatkan kadar kortisol, hormon stres yang jika dibiarkan tinggi terus- menerus, dapat merusak pembuluh darah dan jantung.
3. Hubungan Tidur dengan Berat Badan dan Metabolisme
Tidur memengaruhi dua hormon utama yang mengatur rasa lapar (Leptin) yang memberi sinyal kenyang dan (Ghrelin) yang memberi sinyal lapar.
Baca Juga: Ketua TP PKK Apresiasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Semarakkan Hari Jadi Pematangsiantar