"Seluruh sasaran program Genting harus dipastikan memperoleh manfaat bantuan, baik nutrisi maupun non-nutrisi, dengan keterlibatan tokoh masyarakat dan dunia usaha sebagai orang tua asuh," katanya.
Kemudian Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) Berkelanjutan, harus diterapkan di seluruh tempat penitipan anak milik pemerintah daerah, guna mendukung tumbuh kembang anak usia dini. Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Unggul, wajib dilaksanakan secara konsisten sebagai kunci meningkatkan kualitas hidup anak, sejak masa kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan.
Baca Juga: Janji Bobby Nasution ke Masyarakat Pakpak Bharat akan Bangun Jalan Berkilometer
"Pembentukan konsorsium Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) Maju, menjadi keharusan untuk menguatkan peran ayah dalam pengasuhan dan ketahanan keluarga. Peningkatan kesejahteraan Lansia melalui program berkah Sidaya (Lansia berdaya) harus dipastikan berjalan, karena penghormatan terhadap Lansia adalah cerminan peradaban kita," katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sumut Fatmawati mengatakan, capaian Ayah yang mengikuti program Tamasya di Sumut sudah tercapai sebanyak 1.129 Ayah atau 260.1%. Selain itu, dalam seluruh program ini juga masih ditemukan permasalahan di lapangan, di antaranya masih belum adanya penguatan materi dalam program Lansia berdaya kepada pengelola program di provinsi dan PKB sebagai pelaksana program Sidaya di lini lapangan.
Kemudian masih belum selesainya model pencatatan dan pelaporan terkait Sidaya, terutama untuk pemeriksaan kesehatan Lansia, yang menjadi target Quick Win.
"Belum semua fitur aplikasi GO Lantang berfungsi maksimal sehingga membutuhkan maintenance yang berakibat menggagu proses pelaporan Sekolah Lansia," katanya.