Realitasonline.id - Medan | Ratusan mahasiswa tergabung dalam Cipayung Plus demo di DPRD Sumut, Rabu (27/8/2025) menuntut bubarkan DPR-RI kembali rusuh dan pengunjukrasa terlibat bentrok dengan aparat kepolisian
Massa Cipayung Plus sebelumnya melakukan aksi bakar ban di badan jalan depan gerbang gedung wakil rakyat Jalan Imam Bonjol Medan, sembari berorasi memprotes kebijakan DPR tidak berpihak kepada rakyat dan DPR dan DPRD juga bagian dari oligarki sejak tahun 2024.
Dalam teriakan orator di depan massa mahasiswa, Cipayung Plus juga menilai saat ini para wakil rakyat di Indonesia juga telah berlomba lomba menjadi konten kreator di media sosial (Medsos).
Massa juga menilai DPR sebagai legitimasi dan tidak lagi berpihak kepada rakyat. Massa juga tak mau mendengar jawaban dari DPRD Sumut yang tidak ada kepastian. "Kami tak butuh jawaban DPRD. Karena pasti selalu mengatakan 'Akan Kami Teruskan, Akan Kami Teruskan'," teriak orator aksi.
Selain berorasi, massa Cipayung Plus juga membakar ban bekas . Pembakaran ban bekas ini sebagai bentuk protes mahasiswa dengan kinerja dan fasilitas yang diterima oleh para wakil rakyat di Indonesia.
Setelah berorasi beberapa jam, Massa Cipayung Plus mencoba memaksa masuk kedalam gedung DPRD Sumut. Namun dihadang barisan aparat kepolisian yang berjaga-jaga di depan gerbang gedung dewan, sehingga terjadi aksi dorong dan terjadi pelemparan botol air mineral dan batu.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Demo Gedung DPRD Sumut, Ini Tuntutannya
Akibat tindakan tersebut pihak kepolisian mengambil tindakan tegas, sehingga terjadi bentrok dan berujung ricuh. Aparat kepolisian langsung memukul mundur massa dan menurunkan mobil water cannon hingga mengamankan dan memukul sejumlah aktifis mahasiswa termasuk Ketua IMM Sumut Taufik Pardede
Suasana semakin mencekam saat massa aksi berhamburan ketakutan dikejar para polisi. Alhasil, ratusan masa aksi berpencar ke Lapangan Benteng, ke arah Jalan Perdana dan Jalan Kejaksaan.(mis)