Demo Mahasiswa di DPRD Sumut Rusuh, Sempat Bentrok Dengan Aparat dan Sejumlah Mahasiswa Diamankan Rampas HP Wartawan

photo author
- Selasa, 26 Agustus 2025 | 20:20 WIB
aksi ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sumut melakukan unjukrasa di depan gerbang gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, membakar ban dan spanduk disiram gas air mata oleh aparat kepolisian, sempat merobohkan pagar gerbang bersihkan satpol PP (Realitasonline.id/mis)
aksi ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sumut melakukan unjukrasa di depan gerbang gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, membakar ban dan spanduk disiram gas air mata oleh aparat kepolisian, sempat merobohkan pagar gerbang bersihkan satpol PP (Realitasonline.id/mis)

Realitasonline.id - Medan | Aksi demo massa dari aliansi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di DPRD Sumut rusuh, Selasa (26/8/2025) bahkan sempat terjadi bentrok dengan aparat kepolisian dan gerbang utama Gedung DPRD Sumut rubuhkan mahasiswa, karena kecewa dengan anggota dewan tidak menerima aspirasi.

Awal kerusuhan ini terjadi ketika mahasiswa sudah lama menunggu kehadiran anggota dewan untuk menerima aspirasinya, sehingga mahasiswa meluapkan kekecewaannya dengan melakukan membakar ban bekas, di depan gerbang utama gedung dewan dipadati mahasiswa bersama aparat kepolisian yang mengamankan pengunjuk rasa.

Aparat kepolisian meminta agar niat mahasiswa membakar ban dihentikan, tapi mahasiswa tetap menolak dan menyiramkan bensin serta menyulut api. Spontan api menyambar dan massa berhamburan menjauh dari api dan seketika aparat ingin memadamkan api. Tapi tiba-tiba terjadi lemparan botol-botol minuman mineral ke tengah aparat dan ada juga sebagian mahasiswa berusaha masuk ke gedung dewan dengan memanjat gerbang utama gedung dewan.

Baca Juga: Gelar Demo, Mahasiswa Tuntut Kejati Sumut Segara Tindak Lanjuti Dugaan Korupsi di Disdik Kabupaten Labuhanbatu

Dengan sigap aparat menghalau mahasiswa agar tidak masuk gedung dewan, sehingga terjadi tarik menarik dan dorong-dorongan antara aparat dan mahasiswa. Seketika suasana begitu kacau dan rusuh disertai teriakan-teriakan dari pengunjuk rasa melalui pengeras suara, yang meneriakkan rekan-rekan mereka agar masuk ke gedung dewan. "Masuk..masuk..masuk, revolusi..revolusi," teriak mahasiswa.

Namun berkat kelihaian aparat, massa mahasiswa berhasil dipukul mundur aparat, dan mahasiswa bergerak meninggalkan gedung dewan. Tapi tiba-tiba mengalihkan sasaran ke pintu gerbang utama gedung dewan (sebelah Bank Mandiri). Di pintu utama keluar itu, mahasiswa berhasil menarik, menggoyang-goyang serta merubuhkan pintu gerbang, sehingga dengan sigap aparat berpakaian Penindakan Huru Hara (PHH) berusaha menahan mahasiswa tidak masuk gedung dewan. Namun mahasiswa tidak tinggal diam dengan melakukan pelemparan dengan batu, sandal, sepatu dan air mineral.

Situasi semakin tak terkendali, massa semakin ganas dengan melempari aparat dengan batu, sehingga aparat mengerahkan mobil "Water Cannon" dengan menyiram gas air mata kepada massa dan seketika massa kucari-kacir dan berlarian. Kemudian aparat berpakaian tameng lengkap, mengejar massa dan berhasil menangkap dua orang pengunjuk rasa (Remon dan Ojan) dan mengamankannya ke dalam gedung dewan dan terlihat sejumlah oknum aparat memukul dan ada juga oknum Polwan berteriak seraya memukul wajah Remon.

Baca Juga: Gerah dengan Kelakuan Keluarga Sekda Medan yang suka Pamer Kemewahan di Medsos hingga Munculkan Demo Mahasiswa, Wali Kota Medan Beri Respon Tegas

Saat pengamanan dan aksi pemukulan dua orang mahasiswa yang salah satunya sudah tidak memakai baju tersebut, wartawan SIB Firdaus Peranginangin berusaha memfotonya dan memvideokannya, tapi seketika oknum Provost Brigadir L Manalu tiba-tiba merampas telpon genggam wartawan dengan kasar.

"Siapa kau, siapa kau, jangan coba-coba merekam," katanya seraya merampas HP wartawan. Spontan dijawab Firdaus. "Saya wartawan SIB, jangan seenaknya merampas, saya berhak memvideokan kejadian ini, karena ini di ruang publik," sergah wartawan SIB.

Tentu saja terjadi perdebatan sengit dan Firdaus tetap memprotes, karena dia bertugas sebagai wartawan SIB di gedung dewan. Tapi Manalu tidak percaya dan meminta kartu pers. Firdaus tidak bersedia menunjukkan kartu persnya, karena cara kelakuan oknum Provost itu merampas HP terlalu kasar.

Baca Juga: Polrestabes Medan Kawal Demo Mahasiswa IMM di Kantor Bawaslu Sumut, Ada Kecurangan di Tapteng?

Setelah berdebat dengan keras, akhirnya HP wartawan SIB dikembalikan, tapi Firdaus merasa tidak senang karena HP-nya tiba-tiba dirampas, seperti penjambret, yang membuatnya terkejut. Bahkan sempat terjadi bersitegang urat leher antara wartawan SIB dengan oknum aparat yang seharusnya pengayom masyarakat tersebut, sehingga sejumlah wartawan, Komandan Security Gedung Dewan Sugeng maupun staf dewan melerainya dan menjelaskan bahwa Firdaus memang benar wartawan SIB.

Sementara diluar gedung dewan, massa mahasiswa secara perlahan membubarkan diri dan meninggalkan gedung dewan, dengan pintu gerbang utama sudah runtuh dan kemudian didirikan Security gedung dewan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB

Terpopuler

X