Realitasonline id - Medan | Ketua TP PKK Kota Medan, Airin Rico Waas, mendorong kader PKK di setiap kecamatan terus mengembangkan pangan lokal melalui Lomba Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Ia menilai pangan lokal perlu dilestarikan agar menjadi ikon khas daerah masing-masing.
“Ibu-ibu PKK diharapkan tidak hanya berhenti pada lomba, tetapi menu yang sudah diciptakan juga bisa hadir hingga ke meja keluarga masing-masing,” ujar Airin saat membuka Lomba Pangan B2SA Tahun 2025 di Gedung PKK Medan, Selasa (16/9/2025).
Sebaik tiba di lokasi acara, Airin yang juga menjadi Juri Kehormatan mencicipi aneka olahan pangan dari 21 kecamatan se-Kota Medan. Ia tampak antusias berdialog dengan peserta mengenai proses pembuatan menu, sekaligus mengapresiasi kreativitas mereka dalam mengolah pangan lokal menjadi sajian sehat dan menarik.
Baca Juga: Wali Kota Medan: Teladan Nabi Muhammad SAW Kunci Membangun Keluarga dan Masyarakat yang Harmonis
Airin menegaskan, penganekaragaman konsumsi pangan merupakan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Pemerintah daerah, katanya, wajib memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sesuai potensi dan kearifan lokal untuk mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.
Selain mendorong konsumsi pangan bergizi seimbang, Airin juga mengajak masyarakat mendukung gerakan Stop Boros Pangan.
“Masih banyak saudara-saudara kita yang kekurangan pangan. Mari kita tumbuhkan kesadaran bersama untuk mendukung manajemen ketahanan pangan di Kota Medan,” pesannya.
Ia juga mengimbau masyarakat menjadikan ikan sebagai pilihan rutin di meja makan keluarga. Selain menyehatkan, ikan mudah diperoleh dan merupakan bagian dari identitas kuliner Kota Medan.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Medan, Ahmad Untung Lubis, dalam laporannya menyampaikan bahwa Lomba Kreasi Pangan B2SA tingkat Kota Medan 2025 bertujuan untuk mendorong konsumsi pangan B2SA dengan memanfaatkan olahan pangan lokal. Selain itu juga bertujuan meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pengembangan pangan lokal yang bernilai komersial, dan memperkenalkan pangan lokal khas Medan ke masyarakat luas hingga internasional.
“Peserta lomba ini diikuti 21 Tim Penggerak PKK Kecamatan se-Kota Medan,” jelasnya.
