Realitasonline.id - Medan | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terus mendorong optimalisasi Koperasi Merah Putih (KMP) tingkat desa/kelurahan dan dari 6100 KMP saat ini, sekitar 886 KMP menjadi pilot project atau percontohan, ditargetkan beroperasi tahun 2025.
" Diperkirakan masing-masing koperasi bisa memperoleh modal usaha dengan plafon paling tinggi Rp3 miliar," ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut Naslindo Sirait, kepada wartawan di Lobby Dekranasda Kantor Gubernur, Selasa (23/9/2025).
Dalam temu pers difasilitasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumut, Naslindo juga mengungkapkan, minggu ini akan digelar penyusunan proposal bisnis pada seluruh pengurus KMP. Diharapkan Oktober proposal bisnis bisa selesai dan selanjutnya dimusyawarahkan di desa dan kemudian diajukan ke perbankan.
Baca Juga: Pemkab Toba dan Pengurus Koperasi Merah Putih Bahas Pengembangan Koperasi Merah Putih
" Gubernur Boby Nasution mendukung penuh program KMP tersebut. Salah satu dukungannya tahun ini Pemprov Sumut melalui Dinas Koperasi dan UKM, akan menggelar pelatihan atau bimbingan teknis untuk 12.200 pengurus KMP," ujarnya.
Tujuan pelatihan tersebut, ungkap Naslindo, memberikan pemahaman mengenai prinsip koperasi, serta memberikan pengetahuan mengenai manajemen usaha dan penyusunan proposal pinjaman koperasi ke Himbara.
Naslindo mengungkapkan, Gubernur Bobby Nasution memberikan pengarahan agar KMP dapat menggerakkan perekonomian di desa, serta bisa memotong rantai pasok yang ada. Saat ini masih banyak rentenir dan pengijon. Selain itu KMP diharapkan juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Sehingga pengangguran bisa diatasi.
Baca Juga: Bupati Deli Serdang Perintahkan Koperasi Merah Putih Jual Beras SPHP
“KMP bisa menyediakan barang-barang, bahkan hasil pertanian bisa ditampung, sehingga rantai pasok bisa dipotong dengan baik,” kata Naslindo.
Selain KMP, Pemprov Sumut juga fokus pada program Fast Track Youngpreneur. Program ini merupakan pelatihan untuk mendorong percepatan pertumbuhan dan skala usaha wirausaha muda atau pelaku UMKM.
" Ada kurang lebih 1.700 pelaku usaha yang dilatih. Sebanyak 30 persen merupakan pemula dan 70 persen adalah pelaku usaha yang sudah mapan.," katanya lagi. (mis)