Terkait Carbon Trading, PTPN IV PalmCo telah melakukan inisiatif pengelolaan limbah cair pabrik kelapa sawit menjadi biogas sebagai sumber energi terbarukan, yang telah berhasil mendapatkan Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE GRK) dan terdaftar di Sistem Registri Nasional (SRN) dan Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon). Melalui skema ini, PalmCo dapat menjual kredit karbon yang terverifikasi, sehingga selain mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca, juga menambah nilai ekonomi melalui perdagangan karbon.
Ketua Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta, Sosiawan Hary Kustanto pada sambutannya menyampaikan bahwa Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta berkomitmen untuk memenuhi target capaian kerja Yayasan melalui kedua kampus yang dikelola yaitu ITSI dan Politeknik LPP Yogyakarta, diantaranya adalah meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara memacu kompetensi dosen pada level doktor, pemenuhan sarana dan prasarana guna menunjang proses pendidikan mahasiswa, tata kelola perguruan tinggi yang baik, serta membangun networking yang luas dengan dunia industri Perkebunan. Sebagai langkah untuk menciptakan generasi muda yang unggul, kompeten dan berintegritas.
Selanjutnya, Dirut PTPN IV PalmCo dalam sambutannya memberikan pesan kepada mahasiswa khususnya penerima beasiswa agar selalu berlaku jujur, disiplin dan taat beribadah. Sebab katanya, ketiga hal tersebut akan membentuk karakter seseorang.
Ketiga nilai ini—jujur, disiplin, dan taat beribadah—tentu tidak berdiri sendiri, melainkan saling mendukung dalam membentuk karakter yang tangguh, terpercaya, dan berprestasi. Mahasiswa yang mampu menanamkan ketiga hal tersebut dalam kesehariannya akan menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual namun juga memiliki integritas moral serta keimanan yang kuat, yang semuanya sangat dibutuhkan dalam menghadapi dinamika kehidupan dan tantangan masa depan.
Kuliah Umum dan penyerahan beasiswa PalmCo (PATEN) tersebut terasa spesial dengan hadirnya Dirjen Perkebunan Kementan RI, Abdul Roni Angkat. Kepada 420 mahasiswa yang hadir bersama para dosen dan jajaran terkait ia menceritakan kehidupannya yang inspiratif sehingga menjadi pemantik semangat untuk mahasiswa agar berjuang menyelesaikan pendidikan.
Secara khusus, Dirjen Perkebunan Kementan RI memberikan apresiasi kepada para penerima beasiswa PalmCo (PATEN). Ia meminta agar beasiswa yang diberikan tersebut dapat memberikan ruang kepada para penerimanya untuk mengembangkan potensi akademik dan nonakademik di bidang planting sehingga memberikam kontribusi posituf bagi dunia sawit Indonesia.
Dirjen Perkebunan Kementan RI, Abdul Roni Angkat pada kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa potensi Institusi Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) dan Politeknik LPP Yogyakarta untuk menerima mahasiswa beasiswa SDM Sawit dari BPDP dapat ditingkatkan kuotanya. Hal ini terlihat dari komitmen Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta beserta kedua kampus yang dikelola memiliki dedikasi kuat dalam mencetak generasi tangguh masa depan yang siap mental membangun industry perkebunan di Indonesia.