“Kalau begini caranya, buat apa ada proses seleksi? Semua akan percuma jika hasil akhirnya hanya berdasarkan ‘selera’ camat,” ujar sumber tersebut geram.
Kasus ini menjadi ujian serius bagi komitmen Wali Kota Medan dalam menegakkan disiplin dan integritas aparatur pemerintahan di bawahnya. (AY)