Realitasonline.id - Medan | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara terus melaksanakan pemantauan secara intensif terhadap perkembangan sektor jasa keuangan hingga September 2025. Secara keseluruhan, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga dengan baik. Di sisi lain, sektor jasa keuangan di Sumatera Utara terus berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Perkembangan Nasional dan Global Secara global, kondisi ekonomi menunjukkan tren moderasi dengan perbaikan di sejumlah negara utama.
OECD memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia lebih kuat dari awal tahun, didorong oleh pemulihan perdagangan dan penurunan tensi geopolitik. Di Amerika Serikat, kebijakan moneter mulai longgar dengan penurunan Fed Fund Rate, sementara Tiongkok masih menghadapi perlambatan.
Di Indonesia, indikator ekonomi domestik menunjukkan ketahanan yang baik dengan PMI manufaktur di zona ekspansi dan neraca perdagangan yang tetap surplus. Secara umum, pasar modal dan sektor perbankan nasional mencatat kinerja positif dengan peningkatan IHSG, penguatan nilai aset industri keuangan, serta pertumbuhan kredit di atas tujuh persen (yoy).
Perkembangan Pasar Modal Aktivitas pasar modal di Sumatera Utara terus menunjukkan tren pertumbuhan positif hingga Agustus 2025. Jumlah investor atau Single Investor Identification (SID) mencapai 736,5 ribu, meningkat 23,16 persen (yoy).
Dari sisi nilai kepemilikan saham tercatat sebesar Rp26,47 triliun, didominasi oleh investor individu sebesar Rp21,72 triliun atau tumbuh 23,09 persen yoy, menunjukkan peningkatan minat dan kepercayaan masyarakat terhadap instrumen pasar modal. Selain itu, aktivitas investasi masyarakat juga meningkat melalui platform Securities Crowdfunding (SCF) dengan 4 penerbit dan 2.208 pemodal yang berhasil menghimpun dana sebesar Rp6,66 miliar.
Baca Juga: Kanwil Kemenag dan Kejati Sumut Teken MoU Perkuat Kerja Sama Bidang Perdata dan TUN
Hingga saat ini terdapat 11 emiten asal Sumatera Utara dengan total dana yang
telah dihimpun mencapai Rp2,7 triliun. Capaian ini mencerminkan meningkatnya
partisipasi masyarakat dan pelaku usaha lokal terhadap pasar modal.
Kinerja Perbankan Kinerja perbankan di Sumatera Utara pada pertengahan 2025 menunjukkan kondisi yang solid. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp331,8 triliun, tumbuh 2,83 persen (yoy). Di sisi lain, penyaluran kredit mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 13,58 persen (yoy) dan mencapai Rp308,7 triliun, mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi dan pembiayaan sektor riil Dari sisi manajemen risiko, profil risiko perbankan tetap terjaga dengan rasio NPL 1,91 persen dan Loan at Risk (LaR) 5,24 persen.
Pada sektor Bank Perekonomian Rakyat (BPR), total aset meningkat 6,33 persen
(yoy) menjadi Rp3 triliun, dengan penyaluran kredit sebesar Rp2,24 triliun dan NPL
menurun ke 9,45 persen.