Dalam konteks Indonesia yang memiliki keberagaman sosial dan budaya, penerapan model Anderson memberikan fleksibilitas bagi tenaga kesehatan untuk menyesuaikan strategi dengan karakteristik lokal.
Misalnya, di wilayah pedesaan, intervensi dapat difokuskan pada penguatan kader dan pemanfaatan sumber daya alam lokal untuk pemenuhan gizi keluarga, sedangkan di wilayah perkotaan, kegiatan dapat difokuskan pada peningkatan edukasi dan penggunaan teknologi digital dalam layanan Posyandu.