MANDIRI DI USIA SENJA: TEORI SELF-CARE OREM SEBAGAI LANDASAN KEMANDIRIAN LANSIA DI KOMUNITAS

photo author
- Kamis, 16 Oktober 2025 | 21:22 WIB
Meilinda Nainggolan, S.Kep,. Ns. (Realitasonline.id/Dok)
Meilinda Nainggolan, S.Kep,. Ns. (Realitasonline.id/Dok)

Penulis: Meilinda Nainggolan, S.Kep,. Ns dan Dr Siti Zahara Nasution, S.Kp.,MNS (Program Studi Magister Ilmu keperawatan F.Kep. USU)

Realitasonline.id - Menjadi lansia bukan berarti kehilangan kendali atas hidup dan
kesehatan sendiri. Justru, semakin bertambah usia, kemampuan untuk merawat diri menjadi kunci utama agar seseorang tetap sehat dan bahagia di masa tua.

Di tengah meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia, muncul pertanyaan penting: bagaimana kita dapat membantu mereka hidup mandiri dan sehat di lingkungan masyarakat?

Salah satu pendekatan yang relevan datang dari dunia keperawatan, yaitu
Teori Self-Care Deficit yang dikemukakan oleh Dorothea Orem.

Baca Juga: Kanwil Kemenag Sumut Bersama Kapoksi Komisi VIII DPR RI Bahas JAMARAH: Fahami Kebijakan Terbaru Haji

Teori ini menekankan pentingnya kemampuan setiap individu untuk melakukan self-care atau perawatan diri sendiri agar tetap sehat secara fisik, mental, dan sosial. Bila seseorang tidak mampu melakukan perawatan diri, maka tenaga kesehatan seperti perawat berperan membantu hingga individu tersebut kembali mandiri.

Dalam konteks masyarakat, teori Orem dapat diterapkan melalui program edukasi kesehatan dan pemberdayaan lansia.

Lansia yang mandiri di usia senja. (Realitasonline.id/Dok)
Lansia yang mandiri di usia senja. (Realitasonline.id/Dok)

Perawat komunitas tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga berperan sebagai fasilitator agar lansia belajar menjaga pola makan, rutin berolahraga, mengontrol tekanan darah, serta berinteraksi sosial secara aktif.

Baca Juga: Gulat Sumut Tunjukkan Peningkatan di PON Bela Diri Kudus 2025

Penelitian internasional mendukung efektivitas teori ini. Alimoradi et al. (2020) dalam Journal of Caring Sciences menemukan bahwa pendidikan kesehatan berbasis teori
Orem meningkatkan kualitas hidup pasien hipertensi lansia.

Hartweg & Metcalfe (2022) di Nursing Science Quarterly menyimpulkan bahwa teori
Orem tetap relevan di era modern karena mampu menumbuhkan kemandirian dalam perawatan diri.

Nurhayati et al. (2023) dalam BMC Nursing melaporkan bahwa penerapan teori Orem di komunitas Indonesia meningkatkan kepatuhan kontrol kesehatan dan aktivitas fisik lansia.

Baca Juga: 500 Mahasiswa UIN Pekalongan Diterjunkan Untuk Pemetaan Tanah Wakaf, Menteri Nusron Ajak Mahasiswa Bekerja Nyata Jangan Cuma Berpikir dan Berdiskusi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X