Pemprov Sumut Perkuat Mitigasi dan Pengawasan Makanan Bergizi di Sekolah

photo author
- Selasa, 11 November 2025 | 13:52 WIB
Kepala KPPG Medan Donal Simanjuntak dan Kabid Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Sumut Novita R Saragih pada konferensi pers  (Realitasonline, id/mis)
Kepala KPPG Medan Donal Simanjuntak dan Kabid Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Sumut Novita R Saragih pada konferensi pers (Realitasonline, id/mis)

Realitasonline.id - Medan l Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terus memperkuat langkah mitigasi dan pengawasan terhadap potensi kasus keracunan diduga mengkonsumsi Makanan Bergizi (MBG) bagi anak sekolah, guna memastikan keamanan pangan serta peningkatan higienitas, dalam pengolahan makanan di setiap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Langkah tersebut disampaikan  sejumlah instansi terkait, dalam konferensi pers yang difasilitasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut di Lobby Dekranasda, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro No. 30 Medan, Senin (10/11/2025).

Kepala Bidang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut, Novita R Saragih, mengungkapkan bahwa dari data yang dihimpun, sekitar 30% laporan keracunan makanan di Sumut berasal dari beberapa SPPG. Dari jumlah tersebut, hanya empat kasus spesifik terjadi di lingkungan sekolah, antara lain di Lubuk Pakam dan Laguboti.

Baca Juga: BGN Catat 4.711 Kasus Keracunan Makanan MBG, Forum Wartawan Kebangsaan: Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Penuh

“Kami terus melakukan koordinasi lintas sektor. Hingga saat ini, sekitar 30% dari total laporan menunjukkan gejala ringan seperti mual dan pusing,” jelas Novita.

Dinkes Sumut telah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat dan Badan POM untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan penyebab keracunan. “Kami terus melakukan uji higienitas terhadap penyedia pangan sekolah maupun pasokan bahan makanan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan, Mojaza Sirait, menjelaskan bahwa hasil uji laboratorium menunjukkan adanya mikroba seperti Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella yang berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan.

Baca Juga: Cegah Siswa Dari Keracunan, Sutarto Mengajak Semua Pihak Kawal Program MBG di Sumut

“Sebagian besar masalah disebabkan oleh kurangnya kebersihan dalam proses pengolahan makanan, baik dari tangan petugas, bahan baku yang tidak higienis, maupun proses masak yang belum sesuai standar,” ujar Mojaza.

Sebagai langkah pencegahan, BBPOM Medan telah memberikan pelatihan kepada pelaksana SPPG mengenai produksi pangan dalam jumlah besar serta memperketat pengawasan terhadap dapur pengolahan, dengan menekankan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) kebersihan.

Di sisi lain, Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Medan Donal Simanjuntak, menegaskan bahwa pihaknya tetap menargetkan kecukupan gizi sebesar 2.100 kalori per porsi MBG bagi anak sekolah. “Harapan kami, target gizi ini dapat tercapai tanpa mengabaikan aspek kebersihan dan keamanan pangan,” ujarnya.

Baca Juga: Siswa SMP 1 Laguboti Toba Keracunan MBG, Dapur SPPG Pardomuan Nauli Ditutup

Donal menambahkan, pihaknya telah melaksanakan pelatihan komprehensif bagi petugas SPPG, mencakup pemilihan bahan baku, pengolahan, kebersihan alat dan air, hingga pengelolaan limbah.

“Semua SOP ini harus dipatuhi agar MBG yang disajikan aman, bergizi, dan layak konsumsi bagi peserta didik,” tegasnya.(mis)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X