Realitasonline.id - Medan | Dengan nada terbata - bata dan diselimuti kesedihan, Suci, Warga Kelurahan Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan mencurahkan isi hati dan keluhannya kepada Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas atas permasalahan banjir yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya.
Banjir akibat kecilnya saluran drainase di jalan Bunga Kardiol - Jalan Bunga Gayong ini sudah lama dialami wanita paruh baya tersebut. Bahkan jika air di rumahnya telah mencapai ketinggiannya pinggang orang dewasa, Suci dan keluarga mengungsi ke rumah keluarga.
Baca Juga: Operasi Zebra Tiba 2025: Polres Labuhanbatu Tertibkan Knalpot Brong
"Awal banjir terjadi semenjak Balai Benih Ikan Kota Medan di bangun disebelah rumah saya. Sebelumnya lokasi tersebut adalah sawah, setelah di bangun Balai Benih termasuk tembok pagarnya, air dari lingkungan 3 mengalirnya kerumah saya", kata Suci kepada Rico Waas dalam kegiatan Sapa Warga yang digelar jalan Taman Sakura Indah, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Sabtu (22/11/2025).
Menurut Suci, dirinya telah mengikhlaskan tanah miliknya selebar 1,5 meter untuk dibuat parit. Namun parit tersebut belum mampu menampung debit air hujan jika itensitas tinggi, sehingga banjir tetap terjadi di areal rumahnya.
"Sudah tidak terhitung banjir menimpa rumah saya, sudah tiga kali saya ganti perabotan, sehingga tidak ada lagi perabotan dirumah. Karena khawatir banjir rusak lagi perabotan", jelas Suci dengan suara yang terbata-bata.
Baca Juga: KAMMI Ingatkan Pemkab Tapteng: Jabatan Sekda Harus Bebas dari Catatan Asusila
Ditambahkan Suci, banjir terakhir terjadi di hari Rabu kemarin. Karena tingginya sepinggang jadi saya mengungsi. Paginya saya kerumah melihat kondisi didalamnya penuh lumpur sisa banjir.
"Saya membangun rumah disana karena itu harta satu-satunya. Saya tidak menyalahkan Balai Benih Ikan, namun Alhamdulillah ketemu bapak Wali Kota Medan disini, saya bisa mengadu langsung. Mudah-mudahan ada solusi untuk atasi banjir di lingkungan saya", ungkap suci.
Menanggapi keluhan warganya, Wali Kota Medan Rico Waas, Dinas terkait akan melakukan pemetaan terlebih dahulu. Dilihat apakah jalur paritnya tidak ada atau hilang. Selain itu dilihat juga kenapa bisa banjir di rumah ibu.
Baca Juga: Seminar Internasional Dewan Guru Besar USU, Sejumlah Pakar Dunia Jadi Pembicara Kunci
"Saya sudah minta Kadis SDABMBK mengecek lokasi. Dilihat dulu jalur untuk Drainasenya. Artinya dipetakan dulu dan diketahui strateginya untuk mengatasi banjirnya", kata Rico Waas sembari meminta ibu suci tidak lagi bersedih.
Selanjutnya warga lainnya Ponidi, Ketua Komplek Taman Sakura Indah, Kelurahan Tanjung Selamat, menyampaikan keluhannya terkait banjir yang sudah menjadi masalah lebih dari 20 tahun dan semakin memburuk sejak pembangunan beberapa perumahan baru di sekitar kawasan tersebut.
“Sekarang banyak rumah yang lebih rendah dari jalan. Setiap hujan deras, banjir 20–30 cm pasti masuk. Ini dirasakan warga sudah bertahun-tahun. Jadi kami berharap Bapak Wali Kota Medan dapat memberikan solusinya ", jelasnya.