Oleh : Dr. Siti Zahara Nasution, S.Kp., MNS & Yuliani Krisna Lubis, S.Kep., Ns
(Program Studi Magister Ilmu Keperawatan F.Kep. USU)
Realitasonline.id - Selama bertahun-tahun, banyak orang percaya bahwa stroke adalah penyakit yang hanya menyerang lansia. Anggapan itu kini terbukti keliru. Tren kesehatan global menunjukkan peningkatan kasus stroke pada remaja dan dewasa muda, bahkan pada usia di bawah 40 tahun.
Fenomena ini menjadi alarm serius yang perlu diperhatikan, karena stroke dapat menyebabkan kecacatan permanen, bahkan kematian, apabila tidak dikenali dan ditangani segera.
Laporan terbaru World Stroke Organization (2025) menyebutkan bahwa setiap tahunnya terdapat lebih dari 11,9 juta kasus stroke baru di seluruh dunia, dan diperkirakan sekitar 1 dari 7 kasus stroke terjadi pada kelompok usia 15–49 tahun, artinya, stroke kini tidak lagi eksklusif menyerang kelompok lansia, tetapi mulai
mengincar generasi muda yang masih berada pada usia produktif.
Di Indonesia, Survei Kesehatan Indonesia (SKI 2023) menunjukkan prevalensi stroke sebesar 8,3 per 1.000 penduduk berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan.
Meski data nasional masih dominan pada kelompok usia di atas 45 tahun, grafik peningkatan kasus pada usia muda menunjukkan pola yang mengkhawatirkan. Prevalensi stroke pada: usia 15–24 tahun: 0,1 per mil, usia 25–34 tahun: 0,5 per mil, usia 35–44 tahun: 2 per mil, angka tersebut menggambarkan bahwa risiko
stroke mulai meningkat tajam mendekati usia 40 tahun, dan harus menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat terutama para pekerja, mahasiswa, dan anak muda yang seringkali menyepelekan keluhan kesehatan.
Kenali Gejala Stroke dengan Metode F.A.S.T Salah satu penyebab utama buruknya hasil penanganan stroke adalah keterlambatan datang ke rumah sakit. Padahal terdapat periode emas sekitar 4,5 jam sejak gejala pertama muncul untuk mencegah
kerusakan otak yang fatal.
Baca Juga: Bimbingan Teknis SIPD RI Modul Akuntansi dan Pelaporan Tahun Anggaran 2025
Gunakan panduan F.A.S.T untuk mendeteksi stroke:
* F – Face : Senyum miring, wajah tampak mencong
* A–Arm : Lengan tiba-tiba lemah atau sulit diangkat
* S – Speech : Bicara pelo, sulit bicara, atau tidak memahami percakapan
* T – Time : Segera bawa ke rumah sakit, setiap menit berharga
Jika salah satu tanda muncul, jangan tunggu membaik sendiri, karena penundaan dapat menentukan apakah pasien akan pulih atau mengalami kecacatan permanen.
Faktor Risiko pada Usia Muda