Kristian menekankan bahwa gerakan ini lahir dari kesadaran bahwa solidaritas warga dapat menjadi penopang utama ketika negara tersendat.
"Tidak ada bantuan yang terlalu kecil. Semua yang disumbangkan uang, pakaian, makanan, maupun tenaga adalah bagian dari jembatan menuju pemulihan. Ini bukan sekadar bantuan, ini penyelamatan martabat manusia,” ujarnya.
SMI juga berterima kasih kepada seluruh donatur, relawan, komunitas dan individu yang terus mendukung gerakan ini. SMI memastikan akan terus memantau situasi, memperkuat jaringan bantuan kemanusiaan, dan memastikan logistik tiba tepat sasaran, terutama kepada kelompok paling rentan.
"Selama warga masih bersedia menanggung beban bersama, bencana tidak akan pernah mengalahkan solidaritas manusia," tutupnya.