MEDAN - Realitasonline | Sebanyak 193 warga negara (WN) Bangladesh disekap di salah satu ruko di Jalan Pantai Barat, Medan, Selasa (6/2) malam. Mereka diduga korban trafficking atau perdagangan manusia.
Keberadaan WN Bangladesh itu pertama kali diketahui masyarakat sekitar yang mendengar suara gaduh dari dalam ruko. Suara itu diduga akibat teriakan. Warga juga melihat ada orang yang mengisyaratkan permintaan tolong.
"Awalnya ada ribut-ribut, lalu dilaporkan ke kami," kata Bebi Anisa, Kepala Lingkungan setempat.
Warga dan kepala lingkungan kemudian bersama-sama menggedor ruko. Dua penjaga sempat berusaha menutupi keberadaan WN Bangladesh itu. "Kami bilang enggak bisa begitu, ini manusia bukan hewan," cerita Bebi.
Saat ruko dibuka, ditemukan 193 WN Bangladesh. Beberapa di antaranya dalam kondisi lemas. Kejadian itu dilaporkan ke polisi.
Penjaga ruko tidak dapat menunjukkan dokumen keimigrasian dan perizinan penyalur tenaga kerja. Bahkan satu di antara dua penjaga itu memilih kabur meninggalkan kerumunan warga.
"Lalu datang pengawasnya, dia meminta maaf tidak melapor. Katanya warga Bangladesh ini akan dipulangkan ke negaranya lagi," jelas Bebi.