Dalam penerapan beasiswa zakat terhadap mahasiswa yang tidak mampu, dalam dua tahun ini UINSU berhasil mengumpulkan dana zakat sebesar Rp.3 miliar untuk membantu lebih kurang 1500 mahasiswa miskin. UINSU juga mengembangkan dana wakaf sebagai sumber dana abadi umat Islam dalam upaya meningkatkan SDM.
"Di sini berlaku kaedah diharamkan mahasiswa UINSU berhenti kuliah hanya karena tidak mampu," kata rektor yang menambahkan lembaga yang dipimpinnya telah mencapai dua rekor MURI, yakni penghargaan museum rekor dunia Indonesia bidang khatam Al Quran oleh mahasiswa terbanyak (2018)dan penghargaan museum rekor dunia Indonesia mahasiswa pewakif terbanyak (2019). Kedua penghargaan ini diserahkan pada acara Pengenalan Budaya Akademik Kampus.
Lebih lanjut rektor menegaskan saat ini UINSU sedang bekerja keras untuk mencapai akreditasi menuju A (unggul), program digitalisasi yang harus tuntas tahun 2020, serta pembuktian internasionalisasi. "Jika tiga program ini berhasil diwujudkan pada 2020, maka tahun 2020-2024 UINSU benar-benar jadi juara sesuai tema dies natalis kita," sebut rektor. (AY)