MEDAN - Realitasonline | Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Prof Dr H Saidurrahman MAg mengatakan, digitalisasi adalah jawaban yang paling tepat bagi perguruan tinggi untuk tetap dapat bertahan di era pandemi Covid-19.
Ini sejalan dengan amanah Menteri Agama RI Fachrul Razi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) harus mampu mengembangkan kreativitas dan inovasinya.
"Di era pandemi Covid-19 ini, perguruan tinggi tidak bisa bertahan kepada satu model pembelajaran saja,” kata rektor dalam pidatonya pada Wisuda 474 lulusan UINSU yang digelar secara daring, Jumat (21/8/2020).
Wisuda UINSU ke-74 ini merupakan wisuda daring kedua di era pandemi Covid-19 yang dipimpin rektor dari Aula Kampus II UINSU Jalan Willem Iskandar, Medan Estate Jumat pagi hingga jelang salat Jumat.
Rektor membeberkan, UINSU Medan sejak 2016 telah menetapkan program unggulan yang dikenal dengan Tiga Harga Mati dan kemudian disempurnakan menjadi Lima Harga Mati.
Adapun lima harga mati tersebut adalah, Akreditasi, Digitalisasi, Internasionalisasi, Filantropi dan Pengembangan Bisnis."Hemat saya kelima kebijakan dasar ini memiliki keterkaitan yang kuat dengan penciptaan daya saing unggul untuk Indonesia maju di masa depan,” ungkapnya.
Rektor menegaskan, digitalisasi bukan sebatas penyediaan sarana dan prasarana belajar online (daring), administrasi akademik yang menggunakan aplikasi Siakad, Portal Sia dan aplikasi lainnya, tetapi digitalisasi adalah syarat mutlak bagi sebuah kampus yang ingin mewujud menjadi smart campus.