Masih menurut Bupati Zahir, bahwa sebagian orang tua beranggapan jika anaknya lebih banyak berada di rumah, para orang tua menyebutnya hal itu bukan sekolah, karena mereka belum faham benar apa belajar Daring (PJJ/BDR). Oleh karenanya orang tua mengajak anak ikut bekerja membantu meringankan beban ekonomi keluarga, karena kondisi PJJ tidak optimal yang juga bisa mengakibatkan persepsi orang tua berubah dalam peran sekolah dalam proses pembelajaran yang tidak optimal.
Baca juga: Edy Rahmayadi Terus Pertahankan Tradisi Buka Puasa dengan Tahfiz dan Anak...
Karenanya, ancaman putus sekolah semakin nyata di Kabupaten Batubara. Belum lagi sekolah swasta yang butuh pembiayaan banyak dari peserta didik juga akan semakin terganggu.
Memang keselamatan dan kesehatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat tetap merupakan prioritas dan tetap menjadi perhatian Pemkab Batubara dalam menetapkan kebijakan pembelajaran di masa pandemi ini, sambung Ketua MABMI Sumatera Utara ini.
Sementara itu Kadisdik Batubara Ilyas Sitorus yang akrab disapa Ncekli mengatakan untuk meningkatan mutu dan kualitas pendidikan, Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara memfasilitasi kegiatan APKSI melalui Program Unggulan Aplikasi Bidang Pendidikan dan Percepatan Penangan Covid-19 yang diikuti pejabat eselon II dan kepala nidang terkait di lingkungan Pemkab Batubara.
Ilyas mengatakan audensi ini sebagai tindak lanjut kepengurusan yang baru di tubuh APKSI, salah satu bidang diketuai oleh Bupati Batu Bara Zahir. Sedang Dinas Pendidikan bersama jajarannya akan menindaklanjuti program unggulan APKSI melalui Bidang Pendidikan dan Kesehatan.
Ilyas juga menyakini program peningkatan mutu guru yang ditawarkan ini sangat membantu guru-guru di Batubara, oleh karenanya Dinas Pendidikan akan menjadikan hasil audensi ini sebagai salah satu program dalam Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara yang akan ditindaklanjuti segera.
Baca juga: Pemkab dan Kemenag Labuhanbatu Beri Bantuan Nazir Masjid