Terpisah, Banyaknya pukat Trawl beroperasi di Belawan, sebut Iskandar, adalah pertanda kalau pukat Trawl masih dilindungi para penghianat Bangsa yang dipelihara para mafia Trawl.
"Pak Kapoldasu harus mendengar keluh kesah dan derita kami sebagai nelayan tradisional, akibat terus beroperasinya pukat Trawl," ucap Iskandar sembari mengacungkan tangannya.
Baca juga: Wali Kota Ikuti Dialog Nasional Pemulihan Ekonomi dan Investasi Daerah
Mereka menilai lambannya penanganan pukat Trawl di kawasan Belawan oleh pihak Kepolisian diduga ada kesengajaan sehingga pukat Trawl masih saja hilir mudik tanpa ada tindakan tegas pihak berwenang.
"Kami menuntut Kapolda karena adannya pukat Trawl jelas sangat menyiksa dan mencabik-cabik pencaharian nelayan tradisonal," ucap Iskandar dengan nada keras.
Sebelumnya diberitakan, Puluhan Massa tergabung di Aliansi Mahasiswa Pemerhati Nelayan Tradisional (Alam Peta) berunjuk rasa di Halaman Makopoldasu, Selasa (26/4) aksi itu menuntut agar pihak kepolisian serius menindaklanjuti kapal pukat trawl di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) atau Gabion Belawan.
Para nelayan serta Mahasiswa membawa poster serta karton yang bertuliskan 'tangkap mafia pukat Trawl',
''Pak Kapolda Tangkap Mafia Pukat Trawl".