Terhadap kondisi tersebut, Nunung mengatakan Pemprov Jambi mengambil langkah-langkah yakni menerbitkan sejumlah kebijakan di antaranya Keputusan Gubernur Nomor 289/KEP.GUB/SETDA.HUKUM-1.2/2021 Tentang Pembentukan Tim Terpadu Penanganan Covid-19 Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Provinsi Jambi Tahun 2021, Surat Edaran Gubernur Jambi Nomor 550/1041/DISHUB/V/2021 Tentang Pelaksanaan Peniadaan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H dan Pengendalian Lalu Lintas Dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Provinsi Jambi. Beberapa kebijakan lain yang terkait baik dalam bentuk Peraturan Gubernur, Keputusan Gubernur dan Surat Edaran.
Pemprov Jambi, kata Nunung, juga melakukan penambahan ruang isolasi di gedung BPSDM sebanyak 36 kamar dari kapasitas semula 80 tempat tidur, dan rencana finishing gedung VVIP RSUD dr Raden Mattaher. Mencadangkan anggaran untuk insetif para tenaga kesehatan (Nakes) jika terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Baca juga: Wali Kota Medan Laksanakan Sholat Idul Fitri 1442H di Pendopo Rumah...
Lanjut Nunung, pihaknya juga melakukan pembentukan posko desa/kelurahan Covid-19 di kabupaten/kota se-Provinsi Jambi sebanyak 1.543 desa/kelurahan, pembuatan posko di perbatasan antar kabupaten/kota se-Provinsi Jambi, dan posko antar provinsi. Melakukan operasi penegakan disiplin protokol kesehatan di fasilitas publik seperti pasar, mall, terminal, sekolah SMA, SMK dan SLB.
Mikro Lockdown
Sementara Wali Kota Jambi Dr H Syarif Fasha ME memaparkan tentang karantina dan penutupan sementara fasilitas publik tingkat RT yang mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo dan Doni Monardo karena kebijakannya untuk antisipasi penyebaran berbasis mikro dinilai optimal dalam menekan penyebaran Covid-19.
Apa yang dilakukan Pemko Jambi di Payo Selincah menjadi inspirasi penanggulangan pandemi Covid-19 dapat menjadi contoh nasional.
Awalnya, virus korona baru terbawa oleh seorang warga yang baru pulang dari perjalanan di Kepulauan Riau. Dari situlah virus menyebar dalam keluarga. lalu menulari pula tetangga sekitar ketika dilangsungkan tradisi doa dan makan bersama mengawali Ramadhan di kampung itu. Akhirnya virus menyebar pada lebih dari setengah penduduk kampung itu. Dari 52 warga RT 004, Kelurahan Payo Selincah, 28 orang terpapar Covid-19.