Kisah Pilu Pelajar SD Penjual Jangek di Medan, Dipalak Preman Bertemu Pendamping Akhirnya Dapat Ibu Asuh

photo author
- Selasa, 21 September 2021 | 22:05 WIB
Pendamping Masyarakat Non Lembaga, Fakhrurozi dan Evan Mutahar, serta Kasubag Kepegawaian Disdik Kota Medan yang juga Korcam Medan Helvetia mengunjungi rumah kontrakan keluarga Nasrun, pedagang krupuk jangek yang anaknya dipalak preman. (realitasonline.id/Ayu Kesuma Ningtyas)
Pendamping Masyarakat Non Lembaga, Fakhrurozi dan Evan Mutahar, serta Kasubag Kepegawaian Disdik Kota Medan yang juga Korcam Medan Helvetia mengunjungi rumah kontrakan keluarga Nasrun, pedagang krupuk jangek yang anaknya dipalak preman. (realitasonline.id/Ayu Kesuma Ningtyas)

Diejek, dihina dan terancam sikap orang jahat, memang menjadi resiko anak yang berdagang keliling, khususnya bagi anak usia sekolah seperti Rian, yang punya cita-cita menjadi seorang dokter ini.

Kita berharap, mestinya anak seperti Rian tinggal di rumah saja, sekolah, belajar, mengaji dan lainnya, tetapi kehidupan begitu keras. Ingin beli sepeda saja, Rian kini mengumpulkan uang lewat berjualan kue. Sedangkan penghasilan jual jangek yang keuntungannya rata-rata Rp 30 ribu perhari disetor kepada ibundanya, untuk tabungan Rian biar bisa sekolah hingga ke perguruan tinggi.

Harapan kita ini, kata Fakhrul Rozi Nasution SH didampingi rekannya Evan Mutahar selaku pendamping masyarakat non lembaga, tentu akan dapat terwujud apabila ada kerjasama antara pemerintah, tentunya dalam hal ini Pemko Medan, agar memperhatikan kehidupan masyarakat, terutama anak anak sebagai generasi penerus bangsa.

Di kawasan kelurahan ini saja, banyak anak-anak yang terpaksa putus sekolah karena ketidakmampuan orang tua. Mau jadi apa anak-anak itu kebdepan ini, jika mereka tidak bersekolah.

Seandainya saja bapak Walikota Medan Bobby Nasution mau terjun ke wilayah ini, beliau akan menyaksikan betapa memprihatinkannya keadaan anak anak itu,” kata Rozi.

Kalau bisa kami usulkan, seluruh pejabat di Pemko Medan dapat mengangkat 1 anak saja sebagai anak asuh, sehingga sebagian kecil solusi dari permasalahan penanggulangan kemiskinan kota ini dapat ditanggulangi. Mari kita buat tag#1pejabat1anak-asuh,” tambah Evan.

Rozi dan Evan juga secara spontan menyampaikan terimakasih kepada ibu Soriani Pohan yang ternyata seorang pejabat di Dinas Pendidikan Kota Medan. Ibu inilah yang menolong Adrian dari ancaman preman yang memaksa Rian mengembalikan uangnya padahal Rian tidak pernah bertemu dengan orang jahat itu.

Dalam kesempatan bertemu di rumah kontrakan keluarga pedagang jangek keliling ini, Selasa  (21/9/2021), Soriani Pohan langsung menitip uang tali asih kepada keluarga Nasrun, lalu secara tidak diduga menyerahkan handphonenya kepada Rian untuk dipakai belajar. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X