Percepatan vaksinasi dengan banyak strategi yang dilakukan Wali Kota Medan mendapat apresiasi dari sejumlah pihak. Salah satunya pengamat kesehatan dari Universitas Sumatera Utara (USU), Dr dr Delyuzar MKed (PA) SpPA (K).
“Kami menilai langkah wali kota sudah bagus untuk percepatan akselerasi vaksinasi di Kota Medan. Apalagi saat ini capaian vaksinasi yang dilakukan sudah mencapai 50 % lebih, ” bilang dr Delyuzar.
Dikatakan dr Delyuzar, percepatan vaksinasi dapat mencegah kemungkinan adanya varian baru yang dikhawatirkan menyulitkan penanganan dan kemudian bisa diantisipasi.
"Gelombang ketiga dikhawatirkan akan datang. Itu bisa diantisipasi dengan percepatan vaksinasi. Apalagi varian baru juga banyak yang tak terdeteksi alat PCR biasa,” ungkapnya.
Delyuzar juga mengingatkan warga agar jangan euforia dengan penurunan kasus Covid-19 di Kota Medan. Penerapan protokol kesehatan (Prokes) harus terus dilakukan oleh masyarakat, pungkasnya.
Apresiasi dan respon positif juga dilontarkan oleh Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran (FK) Universitas HKBP Nommensen, dr Okto PE Marpaung MBiomed.
Menurutnya vaksinasi jemput bola yang dilakukan Pemko Medan sangat berdampak positif, karena akan memudahkan masyarakat memperoleh suntikan vaksin Covid-19, terutama bagi pekerja yang memiliki keterbatasan dari segi waktu dan jarak.
"Dengan adanya vaksinasi jemput bola ini akan lebih memudahkan warga memperoleh vaksin. Di sisi lain masyarakat diuntungkan dari segi akses transportasi, jarak dan waktu," kata Okto Marpaung.
Selain itu menurutnya lagi, vaksin jemput bola juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana pemberian edukasi bagi masyarakat yang takut atau belum mau divaksin dengan berbagai alasan.
Artinya, petugas tidak hanya sekedar melakukan vaksinasi saja terhadap masyarakat tetapi sekaligus melakukan edukasi bagi warga yang masih belum berkeinginan dan tidak mau untuk divaksin.