"Petugas dapat menjelaskan kepada masyarakat, tanyakan apakah sudah divaksin atau belum, kalau belum apa penyebabnya, apakah masalah kesehatan atau yang lainnya, jadi petugas bisa mengedukasi masyarakat dan melakukan pengecekan secara mobile terhadap masyarakat yang belum divaksin"ujarnya.
Okto Marpaung menyarankan pelaksanaan vaksinasi jemput bola harus tetap mematuhi protokol kesehatan dan dilakukan di tempat terbuka, karena yang kita khawatirkan masyarakat yang ingin divaksin tersebut adalah orang tanpa gejala (OTG).
"Jadi kalau bisa tempatnya itu dibuat di banyak lokasi dan ruangan terbuka, agar tidak menimbulkan kerumunan serta sirkulasi udaranya bagus, karena kan kita tidak tahu yang datang ke situ OTG atau bukan," saran dr Okto Marpaung.
Tidak hanya itu saja, dirinya juga menyarakan agar Pemko Medan menyiapkan Call Center yang bertujuan sebagai sarana masyarakat untuk melakukan konsultasi paska imunisasi Covid-19 termasuk mengantisipasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) agar dapat segera ditangani oleh tenaga kesehatan.
"Call Center memudahkan masyarakat untuk mengetahui informasi mengenai vaksin jemput bola ini," ujarnya.
Dorong Ekonomi Sumut
Pelaksanaan program percepatan akselerasi vaksinasi Covid-19 mendapat perhatian serius dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut.