MEDAN - realitasonline.id | Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) menggandeng Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggelar workshop zoom meeting "Upaya Mencegah Kekrasan Berbasis Gender Online", Selasa (15/3/2022).
Workshop tersebut menghadirkan pembicara Indra Gunawan selaku Plt Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kota, Dra Valentina Ginting selaku Asdep Perlindungan Gak Perempuan dalam Rumah Tangga dan Rentan KPPPA, Dewi Safitri dari CNN Indonesia, Ellen Kusuma dari Safenet, dan R Valentina Sagala selaku senior independent expert on legal, human right and gender.
Valentina Sagala memaparkan materi Arah dan Kebijakan Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan. Disebutkannya, data 2020 jumlah penduduk perempuan bertambah 6 juta jiwa atau 49,4 persen.
Perempuan dalam kebijakan pembangunan dari data yang terungkap bahwa jumlah anak dan perempuan sebanyak 2/3 adalah penerima manfaat pembangunan. Anak dan perempuan terhadap kekerasan, sebutnya.
Dari data itu juga terungkap kekerasan fisik dan seksual cenderung lebih tinggi dialami anak perempuan yang berada di daerah perkotaan 36,3 persen dibandingkan yang tinggal di daerah pedesaan.
Sebanyak 74,15 persen kasus kekerasan terhadap perempuan dewasa adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga dan sebanyak 59,52 persen kasus kekerasan terhadap anak adalah kasus kekerasan seksual.
Berdasarkan data sistem informasi perempuan dan anak (simfoni PPA) berdasarkan pelaporan periode 2 Juari 2021 hingga 14 okt 2021 pukul 12.00 WIB terjadi lima ribuan kasus kekerasan terhadap perempuan, urai Valentina Sagala.