MEDAN – realitasonline.id| Kasus penularan penyakit kuku dan mulut (PMK) yang menimpa hewan ternak kaki empat di Sumatera Utara terus membaik. Dari total jumlah hewan yang terinfeksi di seluruh kabupaten kota sebanyak 6.048 ekor, sebanyak 1.776 dinyatakan segera sembuh dan menunggu proses inkubasi sebelum dilepaskan.
Gubernur meyakinkan, bahwa seluruh personel di tim kesehatan hewan seluruh kabupaten kota turut serta terlibat dalam penanganan masalah PMK. Termasuk untuk memastikan ketersediaan hewan kurban menjelang Iduladha, bulan depan.
“Saat ini sudah berkisar 4.000 hewan ternak (yang sembuh). Hanya tinggal 70-an saja yang terkontaminasi dan diisolasi. Jadi tidak ada masalah, terkendali semua,” ujar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi kepada wartawan, Rabu (8/6), di Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan .
“Ada tim terpadu (unsur Forkopimda) untuk mengendalikan (lalulintas hewan ternak), antarkabupaten, terutama antarprovinsi. Jadi rakyat tak perlu bimbang. Dan hanya 10 ekor yang mati, itupun belum tentu terpapar PMK,” sebutnya.
Untuk itu, Gubernur kembali mengimbau agar masyarakat, khususnya peternak untuk tidak panik. Apalagi keberadaan obat-obatan untuk perawatan hewan ternak sudah disiapkan sejak awal dan mencukupi.
Senada dengan itu, Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Azhar Harahap menyampaikan kondisi terkini penularan PMK hewan ternak kaki empat di Sumut. Berdasarkan data terbaru, ada sekitar 1.776 ekor hewan ternak yang sedang dalam proses penyembuhan total.