Disambung lagi, memperhatikan tantangan dan resiko yang mungkin terjadi, Wali Kota Medan juga menjelaskan bahwa penyusunan R-APBD T.A 2023 merupakan sinergi atau bauran kebijakan Fiskal yang solid dan terukur, sekaligus APBD yang responsif, antisipatif, dan fleksibel.
"Atas penjelasan tersebut maka, Fraksi PDI Perjuangan perlu kiranya menyampaikan beberapa hal, baik berupa tanggapan, saran, kritik, dukungan dan masukan-masukan yang patut untuk dijadikan pemahaman bersama.di masa yang akan datang.,"sebutnya.
Adapun prioritas yang disampaikan, sambung Robby lagi antara lain: Akselerasi pemulihan kota melalui pengembangan ekonomi lokal. Pemberdayaan Sosial guna membantu meringankan beban ekonomi dan beban sosial yang menimpa warga masyarakat kota Medan sebagai imbas dari pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih sangat dirasakan warga kota Medan terutama dari kalangan keluarga kurang mampu.
"Penambahan kuota sebanyak 100.000 jiwa kepesertaan BPJS PBI dan Subsidi angkutan kota,"tuturnya.
Untuk prioritas ketiga, pembangunan infrastruktur, dimana saja titik-titik yang menjadi prioritas pembangunan dan perbaikan infrastruktur pada tahun 2023 mendatang.
" Pada tahun anggaran 2023, diproyeksikan pendapatan daerah kota Medan adalah sebesar Rp.7,26 triliun lebih. Bila dibandingkan dengan Anggaran Pendapatan Tahun 2022 sebesar Rp.6.501 triliun lebih. Berarti mengalami kenaikan sebesar Rp 763.9 miliar lebih. (11,75 persen). Sehingga kami menilai kenaikan yang tinggi dalam menaikkan Pendapatan Daerah, termasuk PAD kota Medan dalam situasi wabah Pandemi Covid-19 saat ini,"pungkas Robby Barus.(AY)