Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Sumut Faisal Habib mengatakan, masalah kesehatan jantung masih menjadi masalah utama kesehatan nasional maupun internasional. Karena sampai sekarang 5 tahun berturut-turut penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia.
"Sebanyak 17 juta orang setiap tahun meninggal akibat penyakit jantung, walaupun Covid -19 menyerang kita, penyakit jantung masih tertinggi penyebab kematian di dunia," jelasnya.
Menurut dia, penyakit jantung membutuhkan perawatan medis yang cukup lama dan berbiaya besar. Data BPJS Kesehatan tahun 2020 menyebutkan, penyakit jantung menempati urutan pembiayaan tertinggi yakni sebesar Rp9,8 triliun dari total Rp20 triliun biaya penyakit Katastropik (Jantung, Stroke, Ginjal, dan Kanker).
Untuk itu, ia berharap bagaimana semua pihak berkepentingan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui penyuluhan tentang penyakit jantung dan pencegahannya. "Ini PR kita bersama, bukan hanya Kementerian Kesehatan dan PERKI saja, tapi kita butuh bantuan semua pihak termasuk YJI. Karena 80 % risiko terkena penyakit jantung bisa dicegah. Obat yang paling ampuh adalah jaga pola makan, rajin berolahraga dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan," jelasnya.
Ketua Forsikatel Group Telkom Regional 1 Sumut Vira Teddy mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk memberi pemahaman dan cara mencegah penyakit jantung bagi ibu -ibu yang tergabung dalam Forsikatel.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan di antaranya, cek tekanan darah dan gula darah, konsultasi dengan dokter spesialis jantung. (MIS)