" Alhamdulillah dengan gerakan cetak sawah mandiri, Kabupaten Sergai menjadi surplus beras. Perlu kami sampaikan juga jika gerakan cetak sawah ini dilakukan secara gotong royong. Tujuan program ini juga untuk meningkatkan peran aktif masyarakat secara perseorangan maupun kelompok dalam mengelola usaha taninya dan menambah luas lahan sawah," paparnya.
Bang Wiwik menambahkan jika ketersediaan pangan khususnya beras membuat Kabupaten Sergai tetap bertahan meski terjadi bencana, seperti banjir. Oleh karenanya Ia pun berharap program, cetak sawah ini terus dibudayakan oleh masyarakat luas.
“ Program Gerakan cetak sawah ini juga sudah menyasar pada penanaman varietas padi unggul, yaitu Inpari IR Nutri Zinc. Varietas Inpari IR Nutri Zinc ini diproyeksikan sebagai bahan pangan untuk meminimalisir stunting karena kandungan gizinya yaitu Zinc sebanyak 6 persen lebih tinggi dari pada varietas padi lainnya sehingga sangat baik bagi bayi,” imbuh Bupati.
Menurut Bupati Darma Wijaya, Gerakan Cetak Sawah Mandiri tidak hanya menambah lahan persawahan, tetapi juga melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi lahan pertanian oleh masyarakat secara mandiri. Caranya, mencetak lahan persawahan baru, mengoptimalkan lahan sawah yang sudah ada, dan tidak mengalihfungsikan lahan persawahan,” pungkasnya yang disambut riuh tepuk tangan tamu undangan yang hadir.
Dalam kesempatan itu, tak hanya Bupati Sergai, 6 (enam) Kepala Daerah lainnya yang juga berbusana adat daerah yaitu; Bupati Halmahera Selatan, Usman Sidik dengan judul proposalnya Inovasi Kopra Putih di Halmahera Selatan, Bupati Sleman Hj. Kustini Sri Purnomo dengan judul inovasi Batik Sinon Salak Sleman Berbasis Kearifan lokal, Bupati Kuningan H Acap Purnama dengan judul Ngarumat Budaya Kuningan, Ngariksa Alam Mapag Swasembada Pangan, Walikota Medan Bobby Nasution dengan judul Digitalisasi Produk Sandang, Bupati Indragiri Hilir HM Wardan dengan judul Kelapa yang Membudaya dan Bupati Agam Adri Warman dengan judul Strategi Kebudayaan dalam Menjaga Hutan sebagai Ketahanan Pangan.
Sedangkan Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Malang Moh. Sanusi dan Bupati Pesawaran H Dendi Ramdhona berhalangan hadir.
Masing-masing para Kepala Daerah memaparkan program yang menjadi inovasinya. Dialog tersebut dipandu oleh Yusuf Susilo Hartono yang diawali dengan menyampaikan rangkaian dari kegiatan tersebut dengan harapan dapat mencapai inovasi tentang sandang, pangan dan papan.
" Dalam dialog ini nantinya diisi dengan 4 segmen yaitu; segmen pangan, papan, sandang dan diperkaya dengan berbagai kebudayaan serta beberapa informasi dari Dewan Pers", kata Yusuf Susilo.
Ia juga menyampaikan jika Anugerah Kebudayaan PWI ini tercetus saat HPN 2016 di Lombok Nusa Tenggara Barat hingga sampai saat ini di Kota Medan, yang merupakan tahun kelima digelarnya perhelatan akbar ini.