Audit Kasus Stunting di Belawan Sumatera Utara Ungkapkan Fakta Begini!

photo author
- Sabtu, 8 Juli 2023 | 06:30 WIB
Dinas permberdayaan perempuan dan KB Kota Medan saat melakukan audit stuting di Belawan. (Realitasonline.id/Kominfo Medan)
Dinas permberdayaan perempuan dan KB Kota Medan saat melakukan audit stuting di Belawan. (Realitasonline.id/Kominfo Medan)

Medan - Realitasonline.id| Audit kasus stunting di Kecamatan Medan Belawan dilaksanakan oleh Tim Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APMPPKB) Medan.

Audit kasus stunting ini berlangsung mulai 5 sampai 6 Juli dan bertujuan untuk mencari penyebab terjadinya kasus Stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa.

Tim Audit Kasus Stunting terdiri dari tim pakar dan tim teknis. Tim pakar terdiri dari organisasi profesi POGI, IDAI, AIPGI dan HIMPSI. Dari organisasi profesi POGI dr Christofel Tobing SpOG, IDAI dr Hervina Sari Nasution MKed (Ped) SpA dan dr Anjeli Mery SpA, AIPGI Dr Esi Emilia MSi dan HIMPSI Evi Berlian MPsi, Psikolog.

Baca Juga: Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa Ke 63, Kejari Asahan Turunkan 101 Tim Mini Soccer

Tim teknis yang terdiri dari OPD terkait diantaranya Bappeda, DP3APMP2KB, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Ketapang Pertanian dan Perikanan, Dinas PKPCKTR, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Kominfo Kota Medan

Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinas P3APMPPKB, Yurina Rahmah Siregar Kamis (6/7/2023) di sela kegiatan tersebut mengatakan hasil kesepakatan dari Tim Pakar dan tim ahli memilih lokasi audit di Medan Belawan karena kasus stunting di kecamatan ini tinggi.

Kecamatan Medan Belawan saat ini ada 60 balita stunting dan keluarga berisiko stunting jumlah cukup tinggi yakni sebesar 6.305 keluarga.

Baca Juga: Sumut Siap Sambut PON 2024, Gubsu Edy Rahmayadi: Stadion Utama Selesai Juni 2024

Jumlah sampel yang diangkat pada Audit Kasus Stunting selama 2 hari ini berjumlah 30 orang yang terdiri dari 6 sasaran calon pengantin, 6 ibu hamil, 6 ibu menyusui, dan 12 baduta/balita, sebut Yurina.

Dia menyebutkan audit ini difokuskan pada enam kelurahan, yakni Kelurahan Belawan I, Belawan II, Belawan Bahari, Belawan Bahagia, Belawan Sicanang, dan Bagan Deli.

Keluarga berisiko stunting ini terangnya, merupakan keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko stunting yang terdiri keluarga yang memiliki anak remaja putri/calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, anak usia 0-23, anak usia 24-59 bulan.

Baca Juga: Koalisi Peduli Aceh Tenggara Laporkan Anggota Dewan Ke Badan Kehormatan DPRK Agara Terkait Mosi Tak Percaya

Dia menerangkan pada 5 Juli kemarin, dilakukan pemeriksaan kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui/nifas dan balita di aula Kantor Camat Medan Belawan.

Selanjutnya pada 6 Juli juga melaksanakan pemeriksaan kepada ibu hamil dan balita, tim juga berkunjung ke rumah keluarga berisiko stunting di antaranya keluarga Antoni Sitinjak di Blok XIV Lingkungan 11 Kelurahan Belawan Sicanang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X