"Di stand kami ini juga ada dipajangkan beberapa arsip kuno. Kami sengaja pajangkan karena masih banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa di Dinas Perpustakaan masih menyimpan arsib buku kono batak yang berisikan petuah-petuah, cara membuat obat-obatan kemudian ajaran-ajaran leluhur yang tentunya tetap dilestarikan," ujarnya.
Baca Juga: Viral Emak-emak Marah sama Anak di Dalam Mobil Jadi Sorotan Netizen, Ngeri-ngeri Sedap
Pelu juga diketahui tambahnya, bahwa Dinas Perpustakaan sudah melakukan program strategis daerah, yaitu pembangunan pojok baca di 10 kabupaten/kota pada tahun 2022, 5 pojok baca pada tahun 2023 dan tahun 2024 direncanakan dibangun di 5 kabupaten/kota khususnya di daerah yang masih minim tingkat membaca, seperti di Kepulauqn Nias, Palas, Paluta dan daerah lainnya.
Sementara untuk penyediaan Titik Baca Dinas Perpustakaan dan Arsip akan mendirikan 30 titik baca di kabupaten/kota se-Sumut.
Baca Juga: Nahas, 2 Mahasiswa Asal Swiss dan Spanyol Terseret Ombak Pantai Jembatan Panjang Malang
Tentu harus berkolaborasi dengan semua stakeholder, sebab kegiatan literasi tidak dapat diselenggarakan pemerintah sendiri, tetapi harus ada kerja sama satuan pendidikan, dunia usaha dan akademisi.
"Dengan berkolaborasi kita dapat menyadarkan masyarakat tentang pentingnya membaca bukan, bukan hanya sekedar membaca, tetapi bagimana pentingnya ilmu pengetahuan untuk hidup kita mendatang," pungkasnya. (AL)