Medan - Realitasonline.id| Maraknya kejahatan begal sadis di Kota Medan mengundang perhatian serius para akademisi.
Gegara kejahatan begal sadis itu membuat masyarakat menjadi korban aksi kriminal jalanan tersebut, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa.
Tak pelak kejahatan begal ini membuat suasana keamanan di Kota Medan dipertanyakan karena tidak kondusif sehingga meresahkan masyarakat.
Sejumlah kejadian di beberapa titik Kota Medan seolah seperti ingin menunjukkan eksistensi para pelaku begal.
Baca Juga: Jumat Curhat, Kapolres Padangsidimpuan Bagikan Sembako Kepada Masyarakat. Bukti Kepedulian
Bahkan, tindakan mereka tidak hanya sekadar mengambil barang pribadi melainkan hingga membuat korbannya meregang nyawa.
Teranyar, Insanul Anshori Hasibuan seorang mahasiswa UMSU menjadi korban keganasan begal yang berujung pada kematian.
Melihat kondisi tersebut, kalangan akademisi meminta dan mendukung Walikota Medan Bobby Nasution untuk meminta aparat penegak hukum ambil sikap tegas terhadap pelaku begal di Kota Medan.
Tindakan tegas dan terukur itu bisa memberi efek jera dan meminimalisir angka kejahatan jalanan yang ada, kata para akademisi.
Baca Juga: Polres Asahan Gilas Polres Batubara 3 - 1 Disaksikan Bupati Batubara
“Kejahatan begal dan geng motor sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan harus ditindak tegas, terutama para pelaku begal yang sudah berulang kali melakukan kejahatan jalanan tersebut,” kata Bobby Nasution.
Walikota Medan mengatakan hal itu saat menghadiri Press Release Hasil Ungkap Kasus Menonjol Polres Pelabuhan Belawan dan Jajaran di Halaman Mako Polres Pelabuhan Belawan baru-baru ini.
Sikap Bobby Nasution yang meminta APH melakukan tindakan tegas terhadap pelaku begal mendapat dukungan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) Haris Wijaya.
Baca Juga: Melalui MoU, Kemenaker RI Beri Bantuan Permodalan Untuk Pokmas Langkat