medan

RSU Haji Medan Diduga Paksa Pasien UHC Bayar Layanan Kesehatan, Ketua DPRD Medan: Jika Langgar Aturan, BPJS Harus Beri Sanksi!

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 13:28 WIB
Ketua DPRD Medan Hasyim. (Realitasonline.id/Dok)

Realitasonline.id| MEDAN - Ketua DPRD Medan Hasyim desak BPJS Kesehatan segera merespon keluhan seorang pasien di Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan.

"Jika hal itu terbukti melanggar aturan agar BPJS Kesehatan menegur keras pihak rumah sakit dan memberi sanksi," tegas Hasyim menjawab pertanyaan warga Kota Medan, Sabtu (17/8/2024).

Syahrina Khairani Saragih, orang tua pasien program UHC (Universal Health Coverage/Cakupan Kesehatan Semesta) Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB) mengeluhkan biaya operasi anaknya M Habibi Al Giffari (10) di RSU Haji Medan.

Baca Juga: Sambut HUT RI dengan Berbagi: Anggota DPRD Medan Ini Tersentuh Hatinya dengan Perkembangan Bayi Stunting

"Saat operasi anak saya di RSU Haji Medan pada 21 Mei 2024 akibat menderita penyakit Hirschpung desies megacolon syndrom (tidak punya syaraf pencernaan) dan tidak bisa buang air besar," kata dia.

Kendati telah menggunakan BPJS Kesehatan lewat program UHC JKMB, pihaknya mengatakan harus membeli obat dan membayar biaya pemeriksaan laboratorium.

Hal tersebut karena suruhan seorang dokter yang bertugas di RSU Haji Medan dengan alasan telah kehabisan obat, dan pemeriksaan laboratorium di luar rumah sakit lebih cepat.

"Karena saya tak punya uang, dan terpaksa ngutang. Suruhan dokter itu, kami turuti demi operasi dan kesehatan anak kami," ucap Syahrina yang mengaku tidak memiliki pekerjaan dengan suami hanya kerja serabutan.

Baca Juga: Membanggakan! Siswa Madrasah di Samosir Berhasil Raih Prestasi Wakili Sumut di KSM 2024 Tingkat Nasional

Pihaknya juga mempertanyakan kepada Ketua DPRD Medan Hasyim apakah program UHC JKMB biaya laboratorium maupun batasan obat tidak ditanggung.

Dilanjutkannya, anaknya harus menjalani kontrol kesehatan pada pekan lalu di RSU Haji Medan dengan dokter yang sama, dan menyarankan agar dilakukan tindakan operasi kedua.

"Operasi kedua nanti, dokter kembali menganjurkan membeli peralatan. Namun untuk operasi kedua terpaksa kami urungkan, karena tidak memiliki uang," ujar Syahrina yang tinggal di Jalan Pancing III No.112 Lingkungan V Kelurahan Martubung Medan Labuhan.

Baca Juga: Inalum Gagas Pawai Obor Libatkan 2000 Peserta, Semarakan HUT RI 17 Agustus 2024

Syahrina juga meminta bantuan kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk mengatasi keluhan penyakit anaknya ini.

"Selain kepada Pak Bobby, kami juga berharap ada bantuan dari pihak manapun sehingga operasi yang kedua ini dapat terlaksana," tuturnya. (AY)

Tags

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB